Rezeki Yang Tak Terduga
Pagi tadi lagi asyik bersih-bersih rumah, hp ku berdering dan diangkat oleh anakku. "Waalaikum salam," Ungkapnya menjawab salam dari suara yang terdengar pada hp. "Ya
tante, ni bunda," Seru anakku kembali, sambil memberikan hp kepadaku. Ku ucapkan salam dan dijawab oleh si pemilik suara "Kak, kami tunggu kakak ditoko senyum ya!." Begitu iya berkata.
Ku lihat nama tertulis pada panggilan yang sedang ku angkat. "oh iya, kakak segera kesana." Jawabku. Dia adalah teman kerjaku yang dengan ikhlas sudah mengambil PAK (Penilaian Angka Kredit) di kantor dinas. Segera ku tinggal bersih-bersih yang ku lakukan tadi. Buru-buru meraih jilbab sorong dan segera memakainya. Tak lupa juga kunci motor sambil berkata pada anakku: "Bunda pergi sebentar ya sayang, bunda ada perlu." Karena anakku mendengar pembicaraan ditelpon tadi anakku mengiyakan dan mengatakan "jangan lama-lama ya, bunda." Hanya dengan isyarat ujung jari jempol menyatu ujung jari telunjuk yang menyerupai huruf o yang artinya
oke, yang bisa ku berikan pada anakku. Ku kendarai motor, melaju menuju teman yang menunggu kehadiranku. Dari kejauhan ia sudah tersenyum manis kepadaku tampak rindu diantara kami karena sudah lama tak bertemu. Pertemuan yang
biasanya berawal bersalaman, cupika cupiki dan pelukan hangat tidak kami lakukan. Karena kami tahu saat ini kami harus jaga jarak seperti anjuran pemerintah untuk tidak bersentuhan satu dengan lainnya sebagai cara memutus mata rantai penyebaran virus corona/covid-19. Hal itu
juga tidak kami lakukan diakhir pertemuan. Hanya ucapan terima kasih yang bisa ku berikan kepada temanku yang telah ikhlas mengambilkan berkas ku. Ketika mau pulang, bertemu dengan tetangga lama yang baru keluar dari toko. Ia bercerita tentang tanam menanam. Ditangannya semua tanaman subur. Sekarang dia lagi keranjingan dengan
tanaman kaktus. Bahkan kaktus tersebut jadi uang pemasukkan olehnya. Sudah lama sekali aku pengen tanam kaktus mini dengan berbagai bentuk. Dia menawari untuk mampir kerumahnya melihat tanaman yang menjadi hobinya. "Mana tau ada yang berkenan." Ungkapnya. Tanpa penolakan sedikit pun ku sambut ajakannya. Begitu sampai dirumahnya, terasa seperti berada di kebun bunga. Banyak sekali tanaman yang ia tanam. Dari berbagai bunga, beraneka cabe, paprika, pohon kelengkeng, pohon rambutan,
terung, pokok bidara, dan lain-lain. Pokoknya banyak deh. Mataku dimanjakan dengan tanaman yang tumbuh subur dipekarangannya. Setelah puas melihat tanamannya aku berpamitan pulang dan eng ing eng aku diberi tanaman cabe yang
subur bahkan sudah berbuah plus bunga gantung yang cantik. Duh senangnya berkunjung tanpa rencana mendapat rezeki yang tak terduga. Terima kasih Ya Allah atas rezeki yang Kau berikan melalui tangan temanku dan tetangga lamaku.
Terima kasih telah menghadirkan orang-orang baik di sekeliling ku. Terima kasih Sahabatku "Purwan Handayani" dan tetangga lamaku "Dhina Marlina".
Rosmalinda Aziz
SMPN 2 Kundur Barat
Karimun, Kepri
Sip
ReplyDeleteπthanks
ReplyDeleteWiiissss salut lh dg perkembngannya πππ
ReplyDelete