Tuesday, June 9, 2020


Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku

Resume 4

Senin, 08 Juni 2020
Nara Sumber: Emi Sudarwati




Alhamdulillah senin, 8 juni 2020 kuliah online digelar kembali. Seperti perencanaan awal setiap minggu kuliah dilakukan 3 kali. Kali ini masuk minggu kedua atau pertemuan ke-4. Kuliah yang diawali dengan menampilkan currikulum vitae dari narasumber. Beliau adalah Ibu Emi Sudarwati. Yuk kita simak sebentar currikulum vitae beliau.






CURRIKULUM VITAE EMI SUDARWATI


EMI SUDARWATI. Alumni Jurusan Bahasa Daerah IKIP Negeri Surabaya tahun 1993 dan lulus tahun 1998. Mengajar di SMPN 1 Baureno ini sejak tahun 2005. Disamping aktif mengajar, juga telah menulis dan menerbitkan beberapa karya sastra Jawa dan Sastra Indonesia. Editor lebih dari 250 buku karya siswa dan guru Indonesia.

Sebagai PJ Budaya Lingkungan dan Pembiasaan Sekolah, aktf sebagai pembina majalah siswa Bhakti sampai saat ini, Penggagas perpustakaan mini di kelas IXF, dan mengupayakan pengembangan diri Teater Bhakti. Pengurus MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Bojonegoro ini juga sebagai salah Guru Ahli di Pusat Belajar Guru Kabupaten Bojonegoro.

Penulis novel berjudul Ngilon (2014), Novel Kinanthi (2017), Rona Hidup (2018), Petualangan Siswa Indigo (2019), Novel Sujud Sangisore Talang Mas, dan Kumpulan Esai Menulis dan Menerbitkan Buku untuk Keliling Nusantara dan Dunia (2019). Bergabung dengan Persatuan Masyarakan Budaya Nasional Indonesia (PERMADANI). Pengelola TBM Kinathi ini juga pimpinan Grup Patungan Buku Inspiratif, yang sudah menerbitkan hampir 400 buku ber isbn. Pada Tanggal 28 Oktober 2015, mendapat penghargaan dari Balai Bahasa Jawa Timur sebagai Guru Bahasa Jawa Kreatif. Pada tahun yang sama, juga mendapat penghargaan sebagai finalis Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional.

Pada tahun 2016, sebagai juara III Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Bojonegoro. Pada tahun yang sama, juga sebagai juara I Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional, kategoro SORAK (Seni, Olah raga, Agama dan Muatan lokal, dan Bimbingan Konseling). Prestasi ini yang mengantarnya berkunjung ke negeri Kincir Angin Belanda. Mempelajari sistem pendidikan yang ada di Universitas Windesheim dan Iclon Universitas Leiden. Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik di Hollan dan Nederlands.


Perkenalan ibu Emi Sudarwati
Perkenalkan, nama saya Emi Sudarwati. Guru Bahasa Jawa SMPN 1 Baureno Bojonegoro, Jawa Timur. Pegiat Literasi Guru dan Siswa Indonesia. Lebih dari 460 buku ber-ISBN yang ada nama saya di dalamnya.





  



  

Pengalaman Ibu Emi Sudarwati

TAHUN 2017. Tidak berhenti sampai di situ. Beberapa bulan berikutnya. Penulis diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam. Tidak ingin melewatka kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura. Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.
Bukan aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan baik. Kapan lagi seorang guru bisa jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut. Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Paska menyandang predikat juara I inobelnas, penulis belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama. Tentu dalam waktu yang belum bisa diprediksi. Oleh karena itu, penulis tidak ingin kesepian. Lalu mengajak teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu buku. Penulis menyebutnya dengan istilah Patungan Buku Inspiratif.
Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah. Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif, berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan. Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).


TAHUN 2018. Ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif. Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah. Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI). Beberapa undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan. Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain.
Akhirnya penulis berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.
Sedang di Bojonegoro sendiri, penulis aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG). Setiap saat harus siap menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan. Juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru. Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG kecamatan.
Selain di PBG, juga penulis juga aktif di PGRI. Yaitu sebagai juri lomba Guru menulis dan pelatihan meulis buku. Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam menulis.
Menghimbau agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke media. Jangan berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat. Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah. Lama kelamaan pasti dimuat juga.
Bukan karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman meulis itu sangat diperlukan. Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis pula. Dari proses tersebut kita belajar. Belajar meminimalisir kekesalahan.

TAHUN 2019. Penulis mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku. Karya ini ditulis berdua dengan suami. Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan penulis dengan suami semakin bahagia.
Selanjutnya, di tahun yang sama. Penulis ingin menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan. Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah. Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah ini, Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia. Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.
Adapun untuk patungan, seperti biasa saja. Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Patungan Buku Inspiratif. Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang, Saat ini saya konsentrasi mengelola TBM Kinanthi.

Untuk penerbitan buku. Saya kerja sama dengan Majas Grup (Penerbit Majas, Dwi Putra Jawa, dan Praktek Mandiri).

Persyaratan penerbitan buku

SaGuSaBu (Satu Guru Satu Buku) & SaSis SaBu (Satu Siswa Satu Buku).

Mau menerbitkan buku ber isbn, mudah dan murah? Ayo ikut program ini.

Kirimkan naskah buku Bapak/Ibu Guru atau Siswa. Tentang apa saja sesuai bakat dan minat. Misalkan:
1. Kumpulan Puisi
2. Kumpulan Cerpen
3. Kumpulan Esai
4. Novel
5. PTK
6. Naskah INOBEL
7. Kumpulan Pantun
8. Kumpulan Resep
9. Kumpulan Cerpen Misteri
10. Dll

Jenis huruf : Time new roman/12/1,5
Ukuran kertas A5
2:2;2;2
Naskah sudah lengkap dg kata pengantar, biografi dan foto dalam 1 file. Jangan dipisah2.


Nama file : SaGu SaBu spasi nama                
                     Atau SaSis SaBu spasi nama
Contoh : SaGu SaBu Emi
                Atau SaSis SaBu Emi

Biaya penerbitan tergantung jumlah halaman.
50-56 halaman kena 480.000. dst
Ongkir bisa bayar di tempat.
Dapat 10 buku, piagam penulis dan beberapa buku terbitan Majas Grup.

Alamat Pengiriman naskah : emiime2011@gmail.com

Konfirmasi ke WA : 08563155081
Jika naskah dinyatakan lolos kurasi,

Silahkan transfer:
BRI 001101005862531
An Emi Sudarwati
Jika sudah transfer di foto. Lalu kirimkan ke WA ke no 08563155081

Waktu pengumpulan naskah mulai hari ini
Buku akan terbit paling cepat 3 bulan setelah kirim naskah dan TF.



Kemudian masuk pada sesi tanya jawab.
Pertanyaan 1.
Bagaimana awal mulanya ibu membuat buku ....apakah punya ide tersendiri atau Bagaimana?
Jeferson bandung jawabarat
Jawaban:
Baik Pak. Awal tahun 2013 saya sudah kepikiran ingin Menerbitkan Buku. Tapi belum tahu caranya. Untunglah akhir tahun 2013 dipertemukan dengan Kawan-kawan PSJB. Sehingga tahun 2014 terbit buku perdana bersama siswa. Karena saya tidak mau sukses sendirin. Saya ingin siswa desa pun bisa dikenal.

Alhamdulillah motivasi yang luar biasa

Pertanyaan 2:
Selamat malam Ibu
Perkenalkan saya ibu Aning S dari Pati ...gel 12
Saya masih terheran heran Bu...untuk buat pertanyaan ..Bu Emi hebat.
Untuk pengiriman naskah atau materi untuk dibukukan ...apakah harus sudah dalam keadaan siap cetak ? Apa yang layout pihak percetakan? Bagaimana untuk naskah yang dikirim hanya berupa karya saja..berapa beaya yg harus dibutuhkan? ( jika Caver dan layout bukan penulis)
Jawaban:
Senang berkenalan dengan Bu Aning. Naskah usahakan dikirim lengkap. Mulai judul, kata pengantar, daftar isi, isi buku, dan biografi penulis.
Sedangkan edit, layout dan desaig kover akan dikerjakan TIM kami. Namun jika Bapak/Ibu berkenan membuat kover sendiri juga diperbolehkan. Tapi tidak akan mengurangi biaya ke penerbit.
Ukuran kertas sudah A5 ya. Jadi bisa langsung dihitung biayanya.
Adapun biaya penerbitan, tergantung jumlah halaman dan banyaknya cetak.
Catak minimal 10 eks.
Kalau jumlah halamannya 50-60 halaman, biayanya 480.000.
Sudah termasuk edit, lay out, desaig kover dan ISBN.

Pertanyaan 3
Ibu Emi Sudarwati yg hebat, saya salut, dan bangga terhadap Ibu
Saya Santi dari Jayapura
  1. Untuk menerbitkan di Penerbit Majas, setelah dikirimkan naskah lengkap dan bukti yg, bagaimana dengan proses editor dan penerbitan ISBN nya
  2. Apabila ternyata naskah kami ditolak , apakah ada pemberitahuan kepada kami? Karena pernah penerbit lain ber bulan bulan tdk ada info kepada penulis ternyata naskah nya ditolak.
  3. Beberapa kali saya ikut lomba TK nasional baik LKG ,inobel, MTMH atau lainnya, tetapi paling mentok di juara dua atau tiga. Dan belum pernah juara satu.
Bisakah ibu berbagai trik agar menjadi sang juara. Sebagai motivasi kami semua. Terima kasih


Demikianlah hasil kuliah yang dijalani. Singkat dan padat. Semoga bermanfaat.





Rosmalinda Aziz
SMPN 2 Kundur Barat
Karimun, Kepri

Saturday, June 6, 2020


Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku

  
Resume 3
Jum’at, 05 Juni 2020
Narasumber: Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd

Profil Penulis

Terlahir dengan nama Sri Sugiastuti,  8 April 1961. Merasa terlambat belajar menulis. Ia menghabiskan masa kecilnya di Jakarta sejak usia 1 tahun hingga lulus SMA tahun 1980. Kuliah di UNS setelah lulus mengajar di Jakarta hingga ahun 1990. Cinta dan tanggungjawabnya pada keluarga membawanya  hijrah ke Solo sejak tahun 1990 hingga saat ini. 
Karir menulisnya dimulai ketika usianya jelang setengah abad. Dimana Ia kuliah S2 jurusan Pengkajian Bahasa Inggris yang linier dengan jurusan yang diambilnya di S1.UNS. Tahun 2010 jadi tahun keberuntungannya ketika 2 bukunya bisa terbit, Buku “SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK” penerbit Erlangga, dan buku antologi “ Diary Ketika Buah Hati Sakit”. Naskahnya sebagai pemenang ke 3.  Buku kroyokan lainnya bersama Kompasianer tahun 2014 “25 Kompasianers Merawat Indonesia” dalam rangka hari Kartini. Satu lagi berjudul “ Indonesia Satu “ penerbitnya Indie Peniti Media. Beberapa buku antologi Muara Kasih Ibu, Move on, Go to 2020, dan Move on. 

Tahun 2013 terbit 3 bukunya. 1 buku Parenting berjudul “Seni Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Islami” penerbit Mitra widyawacana Jakarta. Novel Hidayah “ Kugelar Sajadah Cinta” penerbit Indie Bentang Pustaka Sidoarjo dan “Deburan Ombak Waktu” penerbit Indie Goresan Pena  Cirebon. Tahun 2015 Buku “SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK edisi baru, penerbit Erlangga. Tahun 2016 buku “ The Stories Cakes For Beloved Moms’ penerbit Indie Oksana dan tahun 2017 buku “ The Stories of wonder Women’ Penerbit Mediaguru. Tipuan Asmara (Novel), Wow Engish is So Easy Kids, Perempuan Terbungkas, (Novel) Catatan Religi Bu Kanjeng(Motivasi), Merawat Harapan (Parenting), The Power of Mother’s Prayer (Parenting) Masuk Surga Karena Anak (Parenting)

Kesehariannya ia mengajar, pegiat Literasi, pengurus TPQ di masjid Al Fath, Blogger, Komunitas berbagai kepenulisan baik online maupun offline, salah satunya aktif di blog Gurusiana dan Komunitas sejuta guru ngeblog. Pegiat Literasi Nusantara  dan Duta Bunda Baca Soloraya.
Penulis memiliki 4 orang anak dan suami siaga yang selalu mendukung segala kiprah istrinya yang positif. Penulis bisa dihubungi di astutianamudjono@gmail.com , www.srisugiastutipln.com Akun FB Astutiana. M,@Astutiana.M. IG. Astutianamudjono. Atau WA 089692593804.

Perkuliahan pada pertemuan ketiga malam ini dibuka dengan memaparkan profil narasumber yang memiliki karya yang luar biasa. Salam pembuka dari narasumber «Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat malam selamat bersua kembali. Mudah-mudahan bapak ibu dalam keadaan sehat tentunya.» Malam ini grup sengaja di buka bebas. Tapi tetap DJTIS disiplin jujur tulus ikhlas dan sabar.

Pengalaman ibu Sri Sugiastuti Memulai menulis yang diberikan lewat audio:
Ibu Sri Sugiastuti disaat usia sudah hampir mendekati 50 tahun. Beliau terus mengupgrade diri agar bisa naik kelas terus. Pada tahun 2007 di saat beliau jedah setelah 25 tahun baru bisa ikut S2. Saat itu beliau harus berkenalan dengan internet, sosmed, banyak keperpustakaan dan toko buku hingga akhirnya menemukan buku karangan Ersis atau Kang Ewa yang mengatakan menulis itu gampang. Dari buku tersebut beliau termotivasi bahwa beliau harus bisa menulis.
Setelah itu tahun 2009, ada salah satu teman mengajak beliau menulis buku ajar. Saat itu yang membutuhkan penerbit Erlangga. Dengan PeDenya beliau berkata «Siap bu, siapa takut» dan akhirnya beliau bersama temannya menyusun buku seri pendalaman materi Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK. Proses membuat buku ajar selama 6 bulan. Dari buku itulah ibu Sri mulai merasakan suatu keuntungan dalam bentuk kepuasan karena buku itu tingkat nasional dan dipakai oleh siswa SMK kelas 3 dan juga menikmati royaltynya yang setiap semesternya mengalir direkening beliau. Buku tersebut laris manis. seluruh Indonesia menggunakan buku tersebut. Sehingga mengimbas bagi penulis yang hasilnya lebih dari uang sertifikasi.

Pengalaman ibu Sri Sugiastuti Menerbitkan Buku Secara Indie
Dimulai tahun 2009 mulai menulis dan tahun 2010 buku terbit. Waktu itu beliau masih belum berani menggunakan nama asli. Beliau menggunakan nama pena. Nama pena Astutiana Mujono nama itu terinsfirasi saat beliau mengisi blog kompasiana. Kompas jadi kompasiana, Indonesia jadi Indonesiana sehingga nama beliau Astuti jadilah Astutiana. Disitu beliau sebagai pemula masih menulis apa yang ada dihati dan fikiran beliau hingga bisa sampai 418 halaman. Buku itu berkisah dari ibunya masih remaja bertemu ayahnya dan mentok pada akhir usia 50 tahun. jadi lumayan tebal buku tersebut.
Setelah itu beliau juga menulis buku antologi dengan berbagai tema. Buku antologi tersebut hampir 25 buku. Dengan mengikuti antologi tersebut beliau banyak belajar dari tulisan-tulisan temannya dan akhirnya memiliki ciri kepenulisan sendiri.
Dalam proses belajar menulis dan menerbitkan buku tersebut beliau merasa gurih gurih sedap. Beliau termasuk orang yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Sampai beliau memanggil mentor mengajar beliau dengan biaya mahal. Beliau menadapatkan hasil pengalaman saja karena tidak bisa maksimal.
Dengan adanya berbagai macam dunia kepenulisan beliau merasa tertarik dan bergembira mengikuti kegiatan menulis karena beliau dapat mengenal teman yang berbasis sama sepabagi penulis. Seperti pepatah yang mengatakan "Kalau ingin menjadi penulis, bergaulnya bersama penulis."
Pada tahun 2018 buku bu Sri ada 4 buku yang masuk nominasi gerakan guru menulis buku yang diadakan komunitas besar tingkat nasional yang di donasi oleh anak-anak muda. Buku yang masuk nominasi pertama tersebut berjudul Perempuan Terbungkas. Sebuah novel yang berkisah tentang perumpuan yang memiliki kehidupan yang pelik yang disia-siakan oleh orangtuanya. Nominasi yang kedua buku parenting berjudul Merawat harapan.

Setelah pemaparan dari narasumber lanjut dilakukan sesi tanya jawab. Berikut isi sesi tanya jawabnya.

Pertanyaan 1:
Lilis Erna Yulianti, SMPN 1 Kertajati Majalengka, Gelombang 12 : Sangat menarik sekali pengalaman ibu berproses menjadi seorang penulis di saat usia makin jelita (jelang 50 thn maksudnya). Saya ingin bertanya kesulitan terbesar ibu selama menulis itu apa? Terima kasih
Jawaban:
Awalnya ada di waktu juga kadang tidak konsisten. Semua itu bisa dilawan saat kita mengubah mindset kita. Jadikan menulis sebagai kebutuhan bukan kewajiban. N

Pertanyaan 2:
ibu sri yg hebat..
saya tergugah mendengar pemaparan ibu. Perjalanan ibu dari awal menulis sampai menjadi penulis handal. Seperti yang ibu katakan tadi. Ada buku fiksi, fakta, antologi. Maaf bu saya belum paham sekali. Mohon penjelasan ibu tentang fiksi, antologi.
Jawaban:
Fakta bisa berupa true story kisah nyata. Fiksi bukan fakta tetapi hasil karangan. Antologi kumpulan beberapa tulisan dgn satu tema yg ditulis kroyokan.

Pertanyaan 3:
Selamat malam Ibu
Perkenalkan saya ibu Aning S dari Pati gel 12
Salut...Bu Sri luar biasa.
  1. Kemampuan seseorang pasti berbeda ada yang memiliki kemampuan membuat buku ajar, buku fiksi, atau nonfiksi... namun jika seseorang itu hanya mampu membuat pantun atau puisi...bagaimana caranya agar buku itu bisa dilirik pembaca dan akhirnya mau menikmati alias mau membeli?
  2. Bagaimana caranya agar bisa berkonsentrasi untuk menulis ?

Jawaban:
  1. Jangan khawatir pantun atau puisi bisa jadi satu buku asal mencapai 60 hal masuk dalam buku karya inovatif.
  2. Ubah mindset bergaul dengan pegiat literasi. Ikuti saran omjay menulislah tiap hari. Untuk waktunya ibu yang lebih paham kapan waktu yang nyaman untuk menulis. N


Pertanyaan 4:
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Saya Sangidah dari Wonosobo Jateng
  1. Apa yang harus dilakukan pertama kali ingin menulis buku?
  2. Butuh berapa lama Ibu menulis buku yang pertama sampai diterbitkan?
  3. Apakah ada trik-trik jitu supaya ide yang kita tuangkan bisa diterima oleh masyarakat umum?

Jawaban:
Waalaikumsalam wr wb.
  1. Pertama punya ide. Lalu buat outlinenya, apa saja yang mau ditulis biar terpola tidak ngelantur kemana-mana.
  2. Tergantung jenis buku.Kalau buku non fiksi lebih cepat karena ada referensi dan kadang ada DL hrs cepat. Kalau fiksi juga tergantung bisa cepat bisa lama. Yang penting punya komitmen dati hati dan punya target kapan selesai.
  3. Tentukan dulu apa yang mau ditulis dan tulislah apa yang disukai dan kuasai. N


Pertanyaan 5:
Nama: Siti Nurlatifah, Asal: Subang, Gelombang: 12
Tadi dikatakan oleh ibu Astuti, bahwa beliau pernah nulis di blog kompasiana. Maaf yang saya tanyakan, bagaimanakah cara memvalidasi akun blog kita di kompasina. Soalnya saya pernah nulis 3 kali di kompasiana, walau bisa terpublikasikan, tapi keteranganya "segera validasi akun anda" ketika saya mencoba memvalidasi dengan mengupload KTP, ternyata gagal terus bu. Mohon bantuan penjelasannya cara memvalidasi akun blog kita di kompasiana. Terima kasih sebelum dan sesudahnya.
Jawaban:
Maaf saya aktif di kompasiana zaman kejayaam 2009-2015. Setelah itu saya aktif di Guraru. Kemaren di kompasiana ada istilah terverifikasi dengan kirim foto KTP, tapi kalau istila valid mungkin omjay bisa terangkan. N

Pertanyaan 6:
Nama: Donieks Smaradhana
Asal : Palangka Raya
Gel. : 7
  1. Ibu mengawali dengan membuat buku pelajaran dengan waktu bisa diterbitkan 6 bulan. Saya ingin membuat buku pelajaran seperti ibu, pengalaman ibu membuat buku pelajaran itu bagaimana cara agar bisa diterbitkan dan apa saja yang perlu diperhatikan agar diterima oleh penerbit dengan persaratan apa saja khususnya buku pelajaran.
  2. Bagian-bagian apa saja yang harus dimasukan dalam melengkapi buku pelajaran agar memenuhi syarat.
  3. Bagaimana menyusun kaliman yang menarik bagi buku pelajaran

Jawaban:
Bagaimana syaratnya supaya menarik? Yang jelas bahasa harus baku, dan penyampaiannya runtut, bahasanya mudah dipahami. Biasanya ada tim penilai sblm diacc untuk di terbitkan. Kita mengikuti arahan yang diminta editor. Krn editor memegang peran penting untuk mengeksekusi tulisan kita.

Kesimpulan: Menulis itu keterampilan, bukan bakat. Jadi latihlah, tulislah berbagai ide yang berserak di sekitar bapak ibu. Jadikan menulis dan membaca sebagai gaya hidup. Tentu saja membaca yang selektif dengan kacamata yang utuh. Istikamahlah dalam menulis. Biarkan tulisan itu menemui takdirnya. Jangan risaukan, tetaplah menulis dan belajar mengupgrade diri agar naik kelas. Menulislah apa yang disukai dan kuasai.

Alhamdulillah terima kasih banyak ibu atas berbagai kisah nyata yang dapat membuat kami bersemangat dalam menulis dan menerbitkan buku, insya Allah kami akan coba mengikuti jejak ibu pelan-pelan, tolong tuntun kami supaya kami bisa menulis dan menerbitkan buku, terimakasih






Rosmalinda Aziz
SMPN 2 Kundur Barat
Karimun, Kepri


Friday, June 5, 2020


Menerbitkan Buku dari Hasil Penelitian Tindakan Kelas

Resume 2
Rabu, 03 Juni 2020
Narasumber: Hati Nurahayu





Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat malam guru guru hebat Indonssia
Kuliah malam ini kita akan mendapatkan materi tambahan kedua dari ibu Hati Nurahayu dari Bandung. Ada pun yang menjadi moderator adalah ibu Fatimah dari Aceh.
Perkuliahan yang dipandu oleh ibu Fatimah mulai tepat pukul 19.00 WIB.





Perlu kita ketahui PTK yang dibuat merupakan satu syarat yang diwajibkan bagi PNS untuk memenuhi naik pangkat. Susah-susah gampang dalam menyusun atau menentukan latar belakang menentukan PTK. Itu modal atau titik awal yang menentukan PTK dapat dilakukan. Lalu setelah membuat PTK dapatkah kita mendapatkan nilai PAK versi lain, ini terutama bagi PNS. Selain artikel untuk dijurnalkan, dapat pula kita jadikan buku. Buku ini memiliki kebermanfaatan lain juga sebagai bahan literasi bacaan pendidik lain dalam melakukan PTKnya juga.

Banyak versi dan ciri khas setiap guru dalam menyusun PTK. Banyak naskah yang diterima oleh ibu Hati Nurahayu untuk diterbitkan dari penulis. Tentunya tidak serta merta menerbitkan asal langsung cetak hasil PTK. Tetapi mengubah terlebih dahulu selayaknya buku yang lebih oke penampakannya untuk dibaca, juga menarik.

Banyak penulis yang belum mengubah PTK menjadi buku, ibu Hati lebih mengarahkan mereka mengubah versi buku terlebih dahulu. Dalam mengubah PTK menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel bebasnya dari kata kunci judul buku kita atau lebih memperluas isi bacaannya. Tentunya berdasarkan sumber yang relevan atau kata kunci dari PTK kita. Banyak guru kebingungan mencari judul. Ambil intinya saja buku kita jadi asik tuk dikembangkan menjadi buku bacaan juga dari PTK kita.

Setelah pemaparan tersebut, dilakukan sesi tanya jawab.
Pertanyaan 1:
Saya M. H. Pahdi dari Banjarmasin
Apakah PTK yang dijadikan buku bisa bisa dari 2 orang guru yang bersama-sama saat melakukan PTK? Saat liat di panduan itu PTK sepertinya hanya sebagai pelengkap dalam Buku (sebagai contoh saja). Apakah demikian?
Terima kasih
Jawaban:
Boleh dua orang. kan buku beda lagi nilainya dengan PTK. Kita mengembangkan dari isi PTK kita lebih ke versi buku seperti yang saya share filenya. Tidak masalah. Tetapi kalau dalam pembagian angka kredit yang saya tahu. Kalau yang menulis bukunya berdua pastinya dibagi dua untuk PAK.
Amannya 70 halaman. dan isi materi bahasan lebih diperbanyak jangan sesimpel PTK

Pertanyaan 2:
Assalamualaikum bu hati. Senang sekali bisa kenal dengan sosok editor handal yang sudah menyunting beberapa PTK menjadi buku. Pertanyaan saya, bagaimana cara ibu bisa menjadi editor handal dan bisa membuat tulisan menjadi menarik untuk dibaca? Apalagi dari PTK bisa berubah menjadi buku. Keren sekali bu. Sukses terus ya bu. AAM NURHASANAH, LEBAK-BANTEN
Jawaban:
Terimakasih bu, saya masih belajar hanya membantu guru menerbitkan bukunya. Pastinya untuk mengubah buku menjadi PTK, saya banyak membaca buku best seller, bagaimana mereka menyajikan materi untuk menjadi sebuah buku. Melihat tata letak sebuah buku agar lebih menarik dibaca. Juga menyediakan bacaan sumber lain. Karena editor juga harus banyak membaca buku sumber relevan. Setiap buku bervariasi tentunya. ada yang sederhana menjadi luarbiasa dari PTK. Tergantung isi konten PTK yang dibuat guru, dan kliknya ide kita mengembangkan. Tetapi karena semakin banyak guru yang ingin dibantu mengubah PTK, saat ini saya menyerahkan kepenulis mengubah terlebih dahulu agar belajar juga membuat menjadi buku dari PTKnya.

Pertanyaan 3:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Fatlun Thaib dari Gorontalo
Seberapa perlu pra siklus dalam PTK? Boleh saran, selain membuat resume materi apa bisa di bagikan tema tulisan. Agar peserta makin fokus menulis.
wa'alaikumussalam bu..terkamakasih..
Jawaban:
Saat saya menerima Researc Grant Seaqis… PTK kita bila satu siklus berhasil gpp.. kata Profesor penguji PTK saya tahun 2017 kan ada rencana kita persiapkan 2 siklus apabila tidak berhasil dan PTK fokus ke inti permasalahan, misalkan tentang ke karakter, atau misal ke pemahaman. Jangan banyak indikator. Misal meningkatkan keterampilan dan hasil belajar, tapi fokus ke salah satu, ke keterampilan.dan diperjelas dalam tindakan juga refleksi. No 2 saya kurang paham.

Pertanyaan 4:
Perkenalkan Supyanto dari Kota Bekasi group 8.
Mohon penjelasan bagian-bagian mana saja dari batang tubuh PTK yang dibuang, dan bagian mana pula yang perlu tambah dari PTK supaya memenuhi syarat menjadi sebuah buku?
Jawaban:
Terimakasih pak Supyanto, salam kenal juga. yang dibuang yang bagian misalnya pendahuluan. Bagian kata-kata PTKnya. Bagian yang ditambahkan di materi kata kunci PTK kita. Misalkan judul implementasi Media stearofom pembelajaran Organisasi kehidupan untuk meningkatkan kreativitas kita kembangkan tentang Media (Pengetian, manfaat, jenis), Pembelajaran (materi tentang belajar mengajar), Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya). Kita upayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi buku. Bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing yang berbeda sesuai penggalaman dan bacaannya yang dia dapat. Semakin literatnya penulis akan semakin oke buku yang dia tulis. Karena literasi rangkaian membaca, berpikir dan menulis.

Pertanyaan 5:
Assalamualaikum selamat malam Bu hati, saya Noralia dari Semarang.
Dari outline kedua versi buku PTK yang saya tangkap, apakah benar jika versi buku PTK itu lebih ditekankan pembahasan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitiannya Bu?
Data-data dan grafik yang didapat ketika penelitian apakah ikut dimasukkan ke dalam versi buku?
Apakah hasil penelitian R&D bisa juga dijadikan sebuah buku ibu?
Mohon penjelasannya. Terimakasih
Jawaban:
Terimakasih bu Noralia dari kel 8.
Versi buku ke 2 itu PTK keseluruhan kita masukkan dalam buku. Tapi diberi materi tentang PTK. seperti yang saya contohkan. Itu pernah ditulis oleh Omjay dan saya juga. Data grafik boleh dimasukkan. Itu bukti telah diterapkan atau diaplikasikan di kelas, tidak masalah bu. R&D juga bisa banget, yang tadi dikembangkan itu bu.

Pertanyaan 6:
Assalamualaikum bu Hati saya Santi Jayapura
Mau bertanya
  1. Untuk PTK yang dijadikan buku, itu satu PTK saja atau harus kumpulan PTK?
  2. Apakah satu best Praktice juga bisa dijadikan buku?
  3. Untuk dibuat jadi buku apakah harus diseminarkan? Sekarang sudah pembelajaran K 13
  4. Saya punya PTK tapi tahun sebelum K13 dan pernah jd juara di even My Teacher My Hero Apakah boleh dibuat buku? Terima kasih.
Jawaban:
Wa'alaikumussalam bu Santi:
  1. Kalau mau membuat versi penulisan 1 cara saya satu PTK saja. Kalau mau versi dua bisa beri contoh PTK satu atau lebih. banyaknjuga yg menulis Kumpulan PTK. Biasanya saya menuliskan pembuka dan isi materi sepintas tentang PTK.
  2. Satu best bisa jadi buku. sangat bisa dan dikembangkan oleh penulis juga.
  3. Tidak usah diseminarkan tidak apa-apa.
  4. Bisa banget.

Pertanyaan 7:
Assalamualaikum
Saya Eka Lisdianty dari SMAN 1 Kawali Ciamis
Izin bertanya
  1. Bu kan dalam PTK itu ada 3 siklus ya Bagaimana jika di siklus akhir hasilnya mengalami penurunan?
  2. Apakah PTK nya harus diulang atau itu juga bisa disebut dengan PTK?
  3. Apakah ada yang salah dalam penentuan variabel nya apabila terjadi hal demikian?
Terimakasih. Wa'alaikumussalam.
Jawaban:
Terima kasih bu Eka. Kalau siklus dua meningkat sudah saja, kalau siklus akhir menurun lakukan refleksi dan tindakan lagi bu. Variabelnya jangan terlalu banyak.bisa aja kita tidak berhasil karena tidak fokus menilai setiap indikator dari variabel itu. Fokus satu variabel dan mendalam pembahasannya bu. Itulah namanya PTK. Maaf PTK saya yang di share itu banyak variabel. hanya contoh penyusunan saja. Itu penelitian dulu 2014.

Pertanyaan 8:
Om Swastyastu Bu. Saya Mahayu dari Bali. Saya meminta saran, bagaimana caranya agar kita menerapkan suatu teori yang akan kita jadikan PTK menjadi efektif? Karena karakter belajar dan psikologi siswa dalam satu kelas sangat beragam? Terima kasih
Jawaban:
Terima kasih salam bu Mahayu. Agar efektif pastinya sesuai dengan tindakan yang akan kita lakukan, jangan meluas bu. sesuai kata kunci judul PTK kita. Karena kalau kita bahas mendalam materi itu malah meluas juga. Jadi teori fokus ke kata kunci PTK kita. ibu cari bahasannya mau karakter apa ke psikologi? Salah satu saja bu.

Pertanyaan 9:
Assalamu 'alaikum bu Hati,
Saya wiji (gelombang 8) - Malang
Menarik sekali membuat PTK menjadi buku. Selama ini saya hanya berfikir hasil PTK dijadikan artikel jurnal. Pertanyaan saya, dibagian buku yang manakah hasil-hasil penelitian ditulis (dimunculkan)? Terima kasih
Jawaban:
Wa'alaikumussalam.. terimakasih bu Wiji..
Bagian yang diberikan tindakan, atau kata kunci PTK ibu.

Pertanyaan 10:
Muh. Said Makassar
Dalam penilaian Dupak sering PTK tidak dapat nilai dari Tim penilai. Dari pengalaman ibu apa kira- kira kekurangan sebzah PTK? Jelaskan perbedaan PTK dgn Best Practice! Terima kasih pak Said.
Jawaban:
Sebzah itu apa… PTK kalau buku harus berbeda dari buku, kalau PTK mungkin ikuti sesuai peraturan di daerahnya masing- masing sebelum membuat PTK, kalau buat naik pangkat. PTK dan best pract sangat berbeda. PTK ada alur penelitian serangkaian observasi-rencana-tindakan-refleksi- juga bersiklus bila siklus satu tidak berhasil. Best pract pengalaman terbaik di kelas dengan sistematika tertentu yang lebih simpel. laporan PTK dapat dijadikan best Practice, namun laporan best Pract tidak dapat dijadikan PTK. Itu menurut saya.

Pertanyaan 11:
Selamat malam ibu Hati.
PTK yang telah dibuat, ketika akan di buat jadi buku, apakah dilakukan daur ulang pada kalimat-kalimat yang digunakan atau hanya dipermak pada sejumlah bagian? Kira-kira caranya seperti apa mengolah kalimat PTK menjadi kalimat buku?
Tks. Yulius Roma_Tana Toraja_Gel.8.
Jawaban:
Terima kasih pak Yulius.
Bebas terserah penulis, pokoknya harus beda dengan PTK yang kita ajukan buat PTK.. hehe dari susunan. Mau lengkap atau tidak lengkap, bisa ikuti cara yang saya share bentuk pdf. Minimal 70 halaman kertas A5 untuk menjadi buku. Mengolah kalimat PTK jangan ada kata-kata laporan PTK dari pengantar atau di pembuka pada buku.

Kesimpulannya:
Agar PTK kita lebih bermanfaat lagi alangkah baiknya PTK tersebut di bukukan. Kemudian di pasarkan dan nantinya PTK tersebut bisa jadi sumber referensi bagi penulis PTK yang lain.





Rosmalinda Aziz
SMPN 2 Kundur Barat
Karimun, Kepri



Tuesday, June 2, 2020


 Kolaborasi Antar Penulis dan Editor Menjadikan Buku Lebih Menarik
  

Resume 1
Senin, 01 Juni 2020
Narasumber: Omjay

 Memulai kembali bersungguh-sungguh mengikuti kuliah online bersama Omjay. Sempat vakum menulis tapi tetap menyimak tiap materi yang diberikan. Kalau boleh mencari alasan itu terjadi karena kesibukan menyambut hari kemenangan setelah sebulan berpuasa. 

    Hehehe sebenarnya tidak mampu membagi waktu sehingga beberapa resume tidak dibuat. Alasan kesibukan terlalu berlebihan rasanya. Alasan yang tidak beralas. Karena siapa sih yang tidak sibuk? Setiap orang pasti punya kesibukan.

      Seperti materi yang pernah saya dapatkan di kuliah online bersama Omjay beberapa waktu lalu, yang menhadirkan narasumber bersama Much. Khoiri. Tapi ya sudahlah lupakan saja alasan pembelaan diri tersebut. Berharap semoga Omjay memaafkan ku yang sok sibuk sendiri.

Kembali pada kuliah online bersama Omjay yang mulai dilakukan kembali setelah istirahat sebentar. Kuliah pertama dimulai tepat di hari Lahir Pancasila yaitu 1 Juni 2020. Pelaksanaan kuliah pukul 19.00 sampai 21.00 WIB. Materi kuliah kali ini akan diberikan seminggu 3 kali yaitu hari Senin, Rabu, dan Jumat. Masih sama seperti kemaren semua peserta wajib punya blog bila ingin lulus dan mendapat sertifikat dari PGRI.

Tepat hari Senin kemaren pukul 19.00 WIB, perkuliahan pertama dimulai yang menjadi narasumbernya adalah Omjay sendiri. Diawal pembelajaran Omjay menampilkan 4 buku karyanya yang merupakan hasil karya dari menulis di blog.

Omjay bercerita pengalamannya hingga buku-buku itu wujud. Berikut pengalaman beliau.

Banyak orang tidak tahu bahwa menulis buku itu memerlukan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu saya menulis setiap hari di blog. Dengan begitu saya bisa membuat buku dari hasil menulis di blog. Sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit. Tema inilah yang malam ini saya berikan dari wa group gelombang 1 sampai 12 secara online di wa group. Menerbitkan buku dari hasil menulis di blog.

Sekedar informasi. Buku catatan harian seorang guru blogger diterbitkan dalam waktu 6 bulan. Buku ini dikerjakan dengan sangat teliti oleh pak sukarno yang menjadi editornya. Selama pengerjaan buku tidak pernah satu kalipun kami bertatap muka. Pak Sukarno mengerjakannya di Semarang. Sedangkan omjay ada di bekasi. Kami berkomunikasi hanya lewat wa saja. Tulisan diambil dari kisah nyata omjay yang ditulis di blog kompasiana.com/wijayalabs.

Buku melejitkan keterampilan menulis siswa diterbitkan dalam waktu 3 bulan. Buku ini adalah hasil penelitian tindakan kelas atau PTK yang lolos masuk final lomba karya tulis inovasi pembelajaran tingkat nasional. Berkat PTK ini omjay mendapatkan laptop baru dan uang jutaan rupiah. Bisa ke bali gratis naik pesawat garuda indonesia dan menginap di hotel bintang 5. Awalnya omjay tidak tahu kalau hasil ptk bisa dijadikan buku ber isbn. Setelah belajar sama pak Lukman di jawa timur lewat online, omjay menjadi tahu ilmunya.

Ibu hati di Bandung menawarkan diri menjadi editornya. Tentu saja omjay senang sekali karena belum punya pengalaman sama sekali menulis buku dari hasil PTK. Alhamdulillah buku itu jadi dan banyak yang memesannya. Berkat membuat laporan ptk yg baik saya dapat hadiah kuliah singkat ke china university of mining technology atau cumt. Omjay belajar steam di sana dan pulang bawa uang 21 juta. Bukan hanya uang tapi juga segudang pengetahuan baru yang akan omjay terbitkan dalam buku baru. Sekarang sedang dikerjakan prosesnya di penerbit camp pustaka yogyakarta.

Buku Blogger ternama adalah sebuah buku yang diterbitkan dari hasil menulis di blog selama 6 bulan. Buku ini diterbitkan oleh pak wiranto dari penerbit camp pustaka. Isinya kisah nyata omjay meulis di blog dan menjadi blogger ternama. Lewat buku ini omjay mengajak kawan kawan guru untuk menulis di blog dan kemudian merajut tulisannya menjadi buku yang layak jual. Jadi tidak mengajari guru cara membuat blog. Sebab cara membuat blog dapat dengan mudah kita dapatkan di google.com dan youtube.com. Banyak orang baik yang sudah menuliskannya di internet.

Blogger ternama ditulis dari kisah kisah inspiratif bagaimana seorang guru yang biasa saja dapat menjadi guru yang luar biasa. Bahkan berkat rajin menulos di blog omjay diundang keliling Indonesia dan diajak makan siang di istana negara bersama presiden Jokowi.
Itulah keajaiban ngeblog yang mengantarkan omjay menjadi blogger ternama. Bahkan kami suami istri bisa bulan madu gratis ke Singapura gara gara menulis di blog. Hal itulah yang ingon omjay tularkan dalm buku ini.

Bukan menularkan virus corona tapi menularkan virus ngeblog di kalangan guru Indonesia. Dengan begitu para guru menjadi blogger ternama dan menjadi guru blogger Indonesia. Buku menulislah setiap hari adalah buku pertama kali yang omjay terbitkan di penerbit mayor. Perlu waktu 3 tahun menerbitkan bukunya. Omjay masih belum percaya diri menerbitkan buku. Sebab seringkali ditolak oleh penerbit mayor.

Namun omjay tak pernah putus asa. Buku akhirnya jadi berkat jasa mbak abdah khan. Berkat beliau buku itu menjadi enak dan renyah dibaca. Kemudian buku itu diterbitkan oleh penerbit indeks jakarat dengan editor mas yuan acita. Sampai sekarang omjay belum pernah bertemu orangnya. Kabarnya beliau ada di Padang. Berkat tangan dingin beliau buku ini laku keras dan tersebar ke seluruh Indonesia. Berkat buku ini omjay membeli rumah baru. Tidak besar tapi cukup untuk berlibur bersama keluarga di wanaraja Garut Jawa Barat.

Pesan apa yang ingin omjay sampaikan malam ini?
Omjay ingin menyampaikan kepada kawan-kawan guru bahwa kolaborasi itu penting. Keempat buku yang omjay terbitkan adalah berkat kolaborasi antara penulis dan editor. Penerbit yang baik tentu memerluakn waktu dalam proses editingnya. Hal ini kurang disadari oleh para penulis pemula. Apalagi buat kawan guru yg menulis hanya untuk kenaikan pangkat. Jadi menulis buku itu bertujuan berbagi ilmu dan pengalaman. Bukan sekedar menambah point untuk kenaikan pangkat saja.

Setelah pemaparan pengalaman Omjay dibuka sesi tanya jawab. Sebelum bertanya dimohon menuliskan nama dan asal sekolahnya.

Pertanyaan :
Om Jay, mohon donk berbagi begitu besar perjuangn Om Jay dalam menghasilkan sebuah karya besar, bagaimana langkah Om Jay untuk bisa mngarungi dan meraih keberhasilan dan kesuksesan yang Omjay telah raih?
I Nengah Suradnya asal seklh SMPN 1 Banjarangkan Klungkung Bali

Jawaban Omjay:
Berbagi itu tidak pernah rugi. Kita bisa berbagi ilmu lewat blog di internet. Hal itulah yang omjay lakukan selama 11 tahun ini. Orang tahu omjay dari tulisan omjay di blog. Kesuksesan itu butuh proses. Ibarat bertani. Kita akan menghsilkan padi yang bagus kalau prosesnya bagus. Ingat selalu ilmu padi. Kian berisi kian merunduk.

Kesimpulan materi malam ini adalah menulis dan menerbitkan buku butuh kolaborasi. Penulis tidak bisa bekerja sendiri. Butuh orang lain yang baik hati seperti editor yang menemukan kesalahan kita dalam menulis. Oleh karena itu nikmati prosesnya dan mulailah menulis di blog. Diminta atau tidak diminta. Blog harus kita isi dengan tulisan yang menarik dan inspiratif. Pasti akan banyak pengunjungnya tanpa kita minta.

Diakhir sesi Omjay mengingatkan kembali kepada peserta untuk membuat resume kuliah malam ini. Kirim file wordnya ke omjaylabs@gmail.com dan posting resumenya ke blog agar semakin banyak org membaca apa yg kita dapatkan malam ini.

Dari pengalaman Omjay di atas dapat saya simpulkan bahwa untuk menghadirkan buku yang menarik diperlukan kolaborasi antara penulis dengan editor. Meski penerbitan membutuhkan waktu yang lama itu semua demi menghasilkan buku yang lebih menarik lagi.





Rosmalinda Aziz
SMPN 2 Kundur Barat
Karimun, Kepri