Sunday, May 3, 2020


Belajar, Belajar dan Belajar Menulis Setiap Hari
Bersama:
Dr. Uswadin





Pembelajaran kali ini Rabu, 29 April 2020 pada pukul 13.00 - 15.00 WIB yang bertema Belajar, Belajar dan Belajar Menulis Setiap Hari yang akan disampaikan oleh Ketua IKA UNJ, Kabid Pend. ISNU DKI Jakarta. Yang lahir di Brebes, 15 Maret 1968. Beliau adalah Dr. Uswadin, seorang Pengembang Labschool.

Pembelajaran diawali dengan menampilkan audio oleh bapak Uswadin. Berikut isi audio tersebut yang dapat saya rangkum.

Beliau menyapa dengan salam dan berbagi beberapa hal tentang materi ini. Menurut beliau menulis memerlukan satu keterampilan dan kemampuan tersendiri. Kalau dilakukan latihan terus menerus dan juga belajar mengevaluasi kelemahan-kelemahan yang ada maka niscaya kemampuan menulis kita semakin hari semakin baik. Untuk menulis dengan baik ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: 1) Harus mampu mengalahkan diri kita sendiri, yaitu mengatasi kemalasan, 2) Ketidakpercayaan akan tulisan sendiri, 3) Menyiapkan waktu untuk menulis, 4) Memanfaatkan ide yang ada kadang muncul tidak pada tempat maupun waktunya.

Pada saat ada ide menulis maka secara cepat saja kita menangkap ide tersebut dan menulis di dalam draf, hanphone atau kertas. poin-poin utama yang penting pada tulisan itu kemudian dikembangkan. Menulis itu dimulai dari ide, karena tanpa ide tidak memiliki konten yang jelas atau tujuan yang jelas. Ide-ide itulah yang menjadi pokok mengapa kita menulis dan berani menulis. Memulai itu adalah sesuatu yang baik jangan menunggu sempurna karena tulisan yang baik adalah tulisan yang sudah selesai. Beliau juga mendapat nasehat dari seorang Profesor disampaikan kepada muridnya bahwa karya yang terbaik adalah karya yang selesai artinya sudah ditulis dengan baik.

Selain audio beliau juga memberi slide sebagai contoh ide yang ia tulis di buku kecil sebelum hilang dan sebelum menjadi tulisan lengkap. Berikut slidenya






Ide itu muncul saat beliau sedang santai dan karena khawatir hilang. Maka langsung beliau ambil bollpoin dan buku kecil untuk mencatat poin-poin apa yang terlintas dalam kepala. Setelah poin-poin tersebut tertulis maka pada waktu dan suasana yang tepat bisa di tulis ide tersebut.

Setelah itu jadi tulisan menjadi seperti ini.


Mengambil Hikmah dibalik Pandemi Covid-19

Adanya sebuah keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah karena Allah swt akan memberikan hikmah di dalamnya. Allah telah berfirman dalam kitab suci yang artinya : Tidak ada sesuatu yang sia-sia dari penciptaan Allah (QS 3: 191). Allah berkehendak atas segala sesuatu yang terjadi di bumi ataupun di langit, karena Dia adalah maha berkehendak (QS 85:16). Peristiwa terjadinya Corona Virus di daerah Wuhan China di penghujung tahun 2019 dan akhirnya melebar hampir menyentuh seluruh negara di dunia sehingga menjad wabah pandemik yang dikenal dengan Pandemik Covid-19.

Wabah virus Corona telah merubah dunia secara mendadak, suasana keramaian yang semula terjadi di seluruh belahan dunia menjadi kesunyian yang merata, aktivitas sekolah dan perkantoran di rubah menjadi bekerja dan belajar di rumah, perusahaan dan industri terpaksa berhenti sesaat, dan beberapa berdampak lahirnya pemutusan hubungan kerja (PHK), pertumbuhan ekonomi melambat dan berimbas kepada menurunya kemampuan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat kalangan bawah. Bahkan aktivitas keagamaan yang sakral pun yang semula dilakukan di tempat ibadah dilaksanakan di rumah. Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan belajar di rumah (work from home and home learning).

Kebijakan social distancing dan physical distancing yang diterapkan dengan adanya karantina wilayah atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka mencegah penularan telah diterapkan di berbagai daerah. Karena pola penyebaran virus ini sulit dideteksi sehingga menghindari kontak langsung dengan orang lain pada saat sekarang sangat disarankan. Semua orang mempunyai potensi untuk menularkan virus ini, karena penyakit ini kadang ditularkan oleh Orang Tanpa Gejala (OTG) yang telah berinteraksi dengan orang yang terpapar virus. Penyakit ini memang tidak memandang strata sosial, pejabat tinggi atau rakyat biasa, ras, negara, bahkan agama, semua memiliki potensi yang sama terpapar. Negara-negara maju dan terkenal bersih di Eropa dan Amerika-pun tidak luput dari virus ini. Bahkan menurut data Worldometer per 24 April 2020 pukul 00:31 GMT, Amerika menjadi episentrum wabah ini karena korban yang sangat banyak dan jumlah positif mencapai 879.598 kasus, meninggal 49.812 dan sembuh 85.679 orang.(https://www.worldometers.info/coronavirus/country/us/).

Kebijakan-kebijakan strategis telah diambil oleh pemerintah negara-negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia untuk dapat menekan penyebaran virus corona dan mengatasi dampak-dampak yang timbul dari akibat virus. Beberapa langkah tersebut antara lain menerapkan PSBB, menetapkan Work From Home, belajar di rumah (home learning), menyiapkan Rumah Sakit Darurat, Pembatasan angkutan umum, keharusan menggunakan masker, memberikan bantuan sosial kepada warga terdampak, dan yang terakhir adalah pelarangan mudik menjelang lebaran yang merupakan tradisi turun temurun di Indonesia.

Hal-hal di atas merupakan dampak-dampak yang muncul karena adanya wabah virus Corona ini. Namun dibalik itu semua ternyata ada dampak-dampak positif yang ditimbulkan oleh adanya virus corona ini bagi manusia, bumi dan alam semesta. Beberapa dampak positif atau hikmah yang muncul antara lain:
  • Lahirnya kembali kesadaran akan pentingnya peran pendidikan di keluarga, bahwa peran orangtua dalam mendidik anak, adalah kewajiban yang utama dan pertama.
  • Kedekatan dan keakraban keluarga semakin erat, dalam kondisi biasa, anak-anak kurang mendapat perhatian orangtua karena kesibukan orangtua di luar rumah untuk mencari penghasilan/ berusaha. Namun dengan work from home, orang tua dapat menemani anak-anak dan bersama di rumah dalam waktu yang cukup lama.
  • Kesadaran kebersihan masyarakat semakin membaik dengan lahirnya kesadaran mencuci tangan dan menerapkan pola hidup bersih, bijak pada saat batuk dan bersin serta adanya kerja bakti membersihkan rumah dan lingkungan serta penyemprotan disinfektan di lingkungan.
  • Adanya kesadaran dari masyarakat bahwa mendidik anak ternyata berat, banyak orangtua selama home learning merasa kesulitan mendampingi anak-anaknya belajar di rumah. Mereka ingin segera kondisi normal sehingga anak-anak bisa kembali ke sekolah dan belajar di sekolah. Demikian pula dengan anak-anak yang merasa belajar di sekolah lebih menyenangkan, karena bisa bertemu dengan kawan-kawan, guru dan lingkungan yang lebih luas.
  • Guru-guru menjadi akrab dengan teknologi untuk pembelajaran, yang semula belum terbiasa menggunakan berbagai aplikasi dan beberapa tools untuk e-learning atau menggunakan gawai untuk pembelajaran maka sekarang hampir semua guru menjadi akrab menggunakan perangkat tersebut, ada yang menggunakan aplikasi dari google, ada zoom cloud meeting, web sekolah, whats app group, email dan lain-lain. Tuntutan pelayanan dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama Belajar dari Rumah (BDR) maka guru mau tidak mau harus menggunakan TIK dalam pembelajaran.
  • Polusi udara di kota-kota besar dunia menurun dan udara lebih sehat dan bersih. Beberapa negara di dunia dilaporkan bahwa kualitas udara dengan kebijakan work from home yang membatasi aktivitas manusia. Menurut data Satelit Copernicus Sentinel-5P baru-baru ini memetakan polusi udara di Selruh Eropa serta China mengungkapkan adanya penurunan yang signifikan dalam konsentrasi nitrogen. (liputan6.com)
  • Bumi semakin menjadi lebih baik karena getaran bumi semakin berkurang. Dikutip detikINET dari CBS, periset yang memantau pergerakan Bumi menyebut bahwa disetopnya sistem transportasi, bisnis dan kegiatan manusia lain berkolerasi dengan getaran Bumi lebih rendah dari biasanya.
  • Menurunnya emisi gas rumah kaca dan perbaikan lapisan Ozon. Sebagaimana dilansir dari Tehran Times, sejak awal 2020, banyak orang mengalami hal tak terduga. Untuk pertama kalinya secara berturut-turut, emisi gas rumah kaca, konsumsi bahan bakar fosil, lalu lintas udara, darat dan laut secara drastis telah menurun. Keadaan tersebut membuat emisi gas rumah kaca pada Maret 2020 menjadi sama kondisinya dengan 1990-an, yaitu 30 tahun yang lalu. Menurut Darvish, menurunnya pergerakan manusia di alam dan lingkungan luar ruangan secara signifikan mulai mengurangi jumlah polusi suara dan gempa bumi. ( https://www.kompas.com/global/read/2020/04/22/064100670/bumi-rayakan-kondisi-terbaiknya-di-tengah-wabah-virus-corona?page=all.)
  • Satu hal yang baik dari adanya musibah corona adalah, munculnya solidaritas sosial yang tumbuh di kalangan masyarakat. Kesadaran berbagi kepada yang membutuhkan muncul di berbagai komunitas dan masyarakat. Ada pesan yang menarik dari peristiwa ini, walaupun fisik berjauhan namun hati dan perhatian selalu dekat.
  • Kesadaran membantu para petugas kesehatan yang dilakukan oleh beberapa kalangan masyarakat karena adanya kesadaran bahwa para petugas kesehatan adalah garda penting dalam mengatasi dan menyembuhkan wabah covid-19. Bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) yang semakin mahal harganya karena terbatasnya persediaan, bantuan masker serta hand sanitizer sampai kepada bantuan baerupa makanan dan minuman serta buah-buahan untuk mendukung stamina para petugas kesehatan. Kondisi ini baru terjadi saat adanya wabah virus corona ini, dan sebelumnya masyarakat sangat jarang membantu petugas kesehatan dalam kondisi normal.

Demikianlah beberapa hikmah yang dapat diambil dengan adanya wabah virus corona. Banyak kejadian yang menyedihkan namun tidak sedikit juga yang memberikan kabar kegembiraan dan kebaikan bagi kehidupan manusia pada masa mendatang. Yang utama bagi kita semua sekarang adalah, tetap berpikir positif, menjaga kesehatan, menggunakan masker jika keluar, jaga jarak dan lebih baik di rumah (stay at home and keep health), serta peduli dengan masyarakat yang membutuhkan.

Memasuki Ramadhan 1441 H marilah kita perbanyak berdoa kepada Allah swt agar musibah covid-19 ini dapat segera berlalu dari bumi tercinta, dan kehidupan dapat normal kembali dengan suasana yang lebih sehat, lebih peduli dan lebih bahagia. Pasti ada rencana Allah yang indah untuk kehidupan manusia yang akan datang. Inna maal usri yusro, wa inna maal usri yusro. Bersama kesulitan ada kemudahan dan bersama kesulitan ada kemudahan.

Tulisan yang telah kita buat maka bisa dibagikan ke publik bisa melalui blog kita atau melalui media sosial yang lain seperti fb atau media cetak atau online. Tulisan yang sudah jadi saya coba kirim ke media online dan alhamdulillah bisa diterima oleh redaksi. Saya mencoba kirim ke beberapa media online dan ternyata diterima juga. Selain media online kita juga mencoba dan memberanikan diri untuk mengirimkan tulisan kita ke media cetak.

Ada kebanggaan tersendiri jika tulisan kita dapat dimuat apalagi di surat kabar yang sudah populer atau berskala nasional. Tulisan yang di upload di blog sendiri juga bisa menjadi media informasi kita.

Contoh tulisan yang ditulis di blog pribadi dan bisa di share juga ke medsos kita seperti facebook atau wag.


PESANTREN BAITI JANNATI
Oleh: Uswadin

Ada yang menarik di awal-awal tahun 2020, tahun yang memiliki angka kembar yaitu duapuluh duapuluh. Peristiwa pulangnya santri dari berbagai pondok pesantren ke rumah masing-masing, bukan karena akhiru sannah atau akhir tahun, bukan pula karena libur tengah semester. Pesantren yang memulangkan santrinya pun bukan hanya satu atau dua pesantren saja, namun semuanya mulai pesantren yang dikenal di seluruh negeri maupun pesantren biasa.

Pesantren Tebu Ireng, Pesantren Gontor, Pesantren Assalam, Pesantren Daurut Tauhid, Pesantren Darunnajah, Pesantren Darul Quran dan deretan nama pesantren lainnya hampir semuanya memulangkan santrinya ke rumah masing-masing. Pemulangan santri ini dikarenakan adanya wabah virus corona (covid-19) yang mewabah di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia. Pesantren mengambil kebijakan untuk mencegah terjadinya penularan dan pencegahan wabah ini maka semua santri dipulangkan. Hal ini seperti dilakukan sekolah-sekolah yang telah melakukan kegiatan belajar dari rumah atau home learning dengan model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Aktifitas pondok pesantren yang biasanya ramai, sontak menjadi sepi. Kegiatan pengajian yang biasanya dihadiri oleh para santri dan warga sekitar menjadi sepi, kegiatan-kegiatan olah raga di lapangan sekitar pesantren pun tidak ada, aktivitas pondok dengan hiruk pikuknya santri yang berlalu lalang dan membaca kitab di sudut-sudut pondok juga lenyap, bahkan qiyamullail yang rutin dilaksanakan bersama-sama dengan ratusan santri menjadi hening seketika. Pondok pesantren sekarang ditinggali oleh beberapa pengurus yang menjaga dan mengisi kajian-kajian yang dilakukan secara daring atau online melalui sarana-sarana yang dimiliki dan dikuasai pesantren seperti media televise, radio, streaming youtube, facebook, atau menggunakan zoom dan google meet yang sekarang sedang marak digunakan oleh orang-orang.

Pulangnya santri dari pondok pesantren  kemungkinan akan berlangsung seiring dengan merebaknya wabah pandemi corona ini. Kita semua berharap wabah ini tidak berlangsung lama dan bisa segera hilang dari bumi tercinta ini, khususnya Indonesia. Dengan adanya para santri kembali ke rumah maka sekarang muncul adanya pesantren baru, yaitu Pesantren Baiti Jannati.

Pesantren Baiti Jannati adalah pesantren yang muncul di masa pandemic Covid-19 ini, rumah-rumah yang sangat jarang dijadikan tempat tarawih pada saat Ramadhan serentak diisi dengan kegiatan taraweh, hal ini dikarenakan adanya larangan shalat berjamaah di masjid dan mushola. Suasana shalat wajib menjadi tidak biasa, hampir selama lima waktu dilakukan oleh orang-orang di rumah dengan berjamaah. Apalagi rumah yang kedatangan santri dari berbagai macam pondok, maka suasananya akan lebih berbeda lagi. Kegiatan tadarus dan menghafal quran serta mengkaji kitab-kitab kuning atau kitab kajian lainnya dilakukan di sudut-sudut rumah atau kamar-kamar santri/ siswa.

Ayah yang menjadi kepala keluarga sekarang merangkap menjadi Kyai dan Imam di pesantren Baiti Jannati, demikian pula dengan Ibu yang sekarang menjadi Nyai di Pesantren yang sama. Pesantren Baiti Jannati akan lebih semarak apabila dilakukan tadarus bersama antara anggota keluarga, ceramah singkat dan bersama-sama untuk berlomba dalam kebaikan apalagi di bulan yang penuh berkah dan ampunan, yaitu Ramadhan 1441 hijriah ini.

Semoga Pesantren Baiti Jannati dapat dilakukan oleh semua keluarga walaupun dengan situasi dan kondisi yang berbeda. Mungkin ada yang tidak maksimal karena kendala-kendala yang ada di masing-masing rumah tangga/ keluarga. Ayah tidak selalu harus menjadi imam, anak-anak laki-laki yang sudah dewasa atau baligh pun sudah bisa bergantian menjadi imam. Jika kita memanfaatkan keterbatasan-keterbatasan yang ada maka kendala apapun bisa diatasi. Tetap semangat dan tetap stay at home, semoga Covid-19 cepat berlalu dan pesantren-pesantren akan kembali hidup dan berjalan normal kembali.


Kalau kita terbiasa menulis maka insya allah kita pun sebagai guru bisa tingkatkan menjadi sebuah buku. Bisa dari buku pelajaran yang kita ampu. Karena kita sering menyampaikan hal-hal tersebut setiap hari jadi akan mudah dituliskan dalam buku. Pengalaman-pengalaman dan tulisan-tulisan yang kita simpan dalam blog maka bisa kumpulkan juga menjadi sebuah buku. Dengan menulis kadang-kadang ide-ide baru muncul dan tidak hanya tulisan kita pun juga bisa menulis syair lagu yang bisa menjadi sebuah lagu jika dinyanyikan. Selamat mencoba dan pasti bisa. Sukses selalu.

Kemudian sesi tanya jawab dimulai sebagai berikut:
Pertanyaan 1:
Kalau hasil sebuah penelitian ilmiah mau dijadikan buku populer, apakah ada persyaratannya?
Jawaban:
Wah ini bagus sekali kalau dilakukan. Karena kalau hasil penelitian data dan faktanya sudah bisa dikatakan valid. Berbeda dengan yang baru opini saja. Jadi bisa saja dijadikan tulisan populer tinggal pengemasan yang lebih mudah dibaca dan difahami.
Carannya antara lain dapat dilakukan dengan
  1. Mengambil latar belakang dari penelitian ditulis lagi di bagian pendahuluan dengan bahasa yang simpel saja. Bisa dipecah menjadi 2 bab.
  2. Menyampaikan penemuan penting atau ide penting apa dari penelitian tersebut. Ini bisa di bagi menjadi 3 atau 4 bab.
  3. Rekomendasi apa dari penulisan tersebut dalam 1 bab.
  4. Penutup atau kesimpulan jadikan 1 bab.
  5. Tambahkan gambar atau foto atau data yg membuat tulisan menjadi lebih menarik.

Pertanyaan 2: Isminatun dari Sukoharjo
Luar biasa Pak Uswadin. Karya melimpah, tulisan panjang dan tetap memesona. Kalau saya mencoba menulis, pendek saja terasa kurang memesona. Apalagi yang panjanggg begitu. Tampaknya tulisan bapak mengalir deras spt hujan lebat hingga membanjir. Bagaimana trik agar tulisan kita mengalir dan memesona? Terima kasih.
Jawaban:
Bu Ismi,saya sudah membaca blog ibu. Tulisannya juga sudah bagus. Menulis menulis dan belajar menulis. Saya juga masih belajar. Yang penting jangan dipaksakan kalau sedang tidak mood. Suasana batin sangat mempengaruhi dalam menulis. Sebelum di upload mimimal baca 3x dan nanti kita akan menemukan kekuranagnnya. Syukur kalau ada kawan yang mau baca sebelum di upload

Pertanyaan 3: Yeni dari Pati.
Kalau mau mengirim tulisan ke media online apakah ada persyaratan tertentu? Kalau boleh, minta link atau chanel agar bisa mengirimkan tulisan.
Jawaban:
Kalau mau kirim tulisan media online bisa lihat di bagian redaksi dan tata cara mengirim artikel di media tersebut. Media online sangat butuh tulisan untuk konten-konten mereka.

Pertanyaan 4: Dede Idawati dari Gresik
Mohon arahan bagaimana strategi menulis menulis sebuah artikel untuk dimuat media cetak.
Jawaban:
Strategi yang dilakukan adalah memantas-mantaskan dulu tulisan kita. Jika sudah dinilai layak maka akan diterima. Karena kita juga bersaing dengan tulisan-tulisan lain. Ditolak atau tidak diterima jgn membuat kita putus harapan. Apalagi sekarang hanya modal email.

Pertanyaan 5: Lusia dari Curup.
Materi yang sangat menarik, belajar, belajar dan belajar menuli. Bagaimana caranya menuangkan ide itu bisa mengalir, saya sudah mencoba, suatu saat buntu, hilang ide itu, klo boleh share sedikit lagi pak, terimakasih.
Jawaban:
Menuangkan ide agar mengalir kita buat runtutan dulu dalam konsep-konsep kita. Setelah kita anggap runtut baru tuangkan dalam tulisan. Setelah tulisan jadi kita baca-baca dan baca. Kemudian tinggal beberapa waktu 1 atau 2 jam baru kita baca lagi. Saya menulis yang di atas memerlukan waktu 4 jam dari konsep menulis dan koreksi sampai jadi.

Pertanyaan 6: Suheri dari Tangerang
Berapa lama 1 ide yang didapat bapak kemudian diterjemahkan dalam bentuk tulisan? Setelah tulisan-tulisan itu terkumpul berapa lama bapak dapat membuatnya menjadi buku dan bagaimana cara menyatukan ide-ide terserak yang didapat tadi?
Jawaban:
Ide yang ditulis menjadi tulisan bergantung kita dan kesempatan serta kemauan kita. Seperti contoh coretan saya dapat malam hari waktu tidak bisa tidur karena ada ide. Jadi sekitar pukul 01.00 saya tuangkan ide tersebut di kertas. Dan akhirnya saya bisa tidur. Dari coretan tersebut saya memakan waktu 3 hari mencari waktu dan kesempatan yang pas dan tepat. Setelah itu saya tuliskan lebih kurang 4 jam seperti jawaban sebelumnya. Menjadi buku tinggal kita mengkompilasi dari blog kota atau tabungan tulisan kita. Ini tergantung kita bisa tahunan. Buku sekolahku inspirasiku 4 tahun.

Pertanyaan 7: Candra dari Langkat-Sumut
Bisa diceritakan pengalaman bapak tentang tulisan pertama bapak yang diterima media online ataupun cetak? Menurut bapak sebagai guru, bagaimana kondisi ruang yang diberikan bagi kita para guru untuk mempublish tulisan kita? 
Jawaban:
Pengalaman pertama diterima tulisan kita di media. Sangat senang sekali kalau tidak salah saya menuliskan judul doa guru honor naik haji.

Pertanyaan 8: Rizky Satrya dari SDN DOYONG 1 Tangerang
Bagaimana cara membangun kepercayaan diri dalam menulis?
Jawaban:
Pa Rizky awal memang tidak percaya tapi terus saja menulis menulis dan belajar menulis. Nanti kita akan mendapat kepercayaan diri. Gaya menulis orang tidak sama pasti ada sisi-sisi lain yang dimiliki kita.

Pertanyaan 9:
  1. Apa yang harus dilakukan jika di tengah proses menulis tiba-tiba blank tidak bisa melanjutkan tulisan?
  2. Bagaimana caranya agar penulis bisa konsisten menulis?
  3. Bagaimana ciri tulisan yang disukai banyak orang?
Jawaban:
  1. Jika saat menulis ngeblank, maka tanda kita perlu istirahat, otak dan kemampuan kita juga punya keterbatasan jadi perlu rest atau rilek dulu. kalau sudah fresh tinggal lanjut. Jangan maksakan kalau lagi ngeblank nulis, bisa stress sendiri. Jadikan menulis sebagai hiburan.
  2. Untuk konsisten memang berat, saya pun belum bisa setiap hari menulis, karena jangan memaksakan kalau memang kita belum ade ide, menuliskan hal-hal yang biasa ditulis terus bisa membuat pembaca bosan untuk membacanya.
  3. Caranya ya kita sering baca tulisan orang-orang yang bagus sehingga terpengaruh dan terbawa bagus. berlatih, berlatih dan berlatih. Minta saran dari orang lain juga bagus juga

Pertanyaan 10: Bernad dari Toraja
Kembali saya disegarkan dengan materi hari ini, menurut pengalaman bapak, bagaimana mengatasi rasa tidak percaya diri dengan apa yang ditulis ?
Jawaban:
Pak Bernard, rasa tidak percaya diri pasti muncul pak. Itu alamiah. Sama pada saat orang baru belajar pidato, sudah bisa berdiri tenang di panggung saja sudah bagus. Nah untuk menulis pun demikian perlu latihan dan latihan, nanti kita akan merasa kalau sudah terbiasa maka ada kenikmatan sendiri menulis. Di situ akan muncul percaya diri.

Pertanyaan 11: Benny Belang dari Kupang
Bagaimana mengembangkan ide menjadi sebuah tulisan, jika ide yang muncul kapan saja itu mengandung banyak hal yang tidak berhubungan?
Jawaban:
Pa Benny Belang, wah kalau banyak ide tinggal ditangkap saja itu bagus pak. Tuliskan ide-ide tadi dan kumpulkan mana yang setema atau serupa bisa mendukung ide lain. Jika idenya berbeda 180 derajat maka itu bisa menjadi tulisan yang banyak. Misal Covid 19 dengan disiplin, dengan tradisi, dengan ekonomi dengan pendidikan ini bisa menjadi banyak tulisan

Pertanyaan 12: Prihariyani dari Semarang
Kalau kita menulis dan membuat sketsa/gambaran dari apa yang akan kita tulis dan wujud dari tulisan seperti yang bapak sampaikan bisa cerpen, puisi, lagu terkadang resep masakan . Bagaimana saran bapak untuk blog yang akan kita kelola ? Apakah hanya satu macam atau bisa bervariasi?
Jawaban:
Untuk masalah tersebut bergantung Ibu, namun kalau kita membuat satu blog sebenarya ngga masalah tapi ciri khasnya kurang, sarannya saya ibu bisa manfaatkan sarana lain misalnya menggunakan wordpress untuk resep, kompasiana untuk cerpen, blog untuk puisi dan lagu. namun kendalanya kita harus sering juga mengunjungi akun2 tsb. untuk awal satu blog juga tidak apa-apa, jika menarik akan di baca orang, kita bisa melihat statistik tulisan kita berapa yang baca dan darimana saja. Blog saya sekitar PPKn, Pendidikan dan Kehidupan Sekolah.

Pertanyaan 13: Hamdani dari Kepri.
Saya selalu terbentur pada ending tulisan. Ada faktor kegagalan untuk menemukan ending yang baik, bagaimana mengatasinya, Pak? Oo ya saya lebih menyukai menulis fiksi/ wacana naratif.
Jawaban:
Pa Hamdani, luar biasa menulis fiksi itu perlu kretivitas dan imajinasi yang tinggi, saya senddiri belum pernah menulis fiksi. Untuk membuat ending setahu saya ada beberapa pendekatan, 1) Pembaca penasaran, ini berarti akan ada lahir tulisan berikutnya, 2) Pembaca sampai kesimpulan ini berarti ending bisa dibuat happy ending atau sad ending atau normal, 3) Apakah ingin ada pesan moral yang iingin disampaikan. Siakan bapak pas pada piihan yang mana. Tulisan belum sempurna kalau tidak ada penutupnya. Pada contoh tulisan saya, saya ingin agar kita tetap optimis dan husnudzon kepada Allah, inna maal usri yusro wa inna maal usri yusro.

Pertanyaan 14: Unih dari Subang
Assalamualaikum wr.wb kuliah hari ini sulit berkata kata. Belajar, belajar dan belajar menulis setiap hari. Rasanya saya masih baru belajar padahal sejak 39 tahun yang lalu saya belajar tapi tulisan hasil belajar banyak yang hilang tak berbekas. Itu kesalahan saya karena saya baru belajar, belum sampai belajar, belajar dan belajar menulis. Terima kasih pa moderator dan bapak narasumber hari ini, semoga saya bisa terus belajar, belajar dan belajar menulis sehingga bisa mengikuti jejak para penulis handal. Kalau saya menuliskan kumpulan studi kasus hasil pembelajaran di kelas tiap materi pelajaran nanti masuk ke jenis buku apa ya?
Jawaban:
Waah ini menarik juga, kalau studi kasus ibu bisa membuat buku tentang studi kasus, buku-buku studi Kasus dari K Yinn dan Boldan bisa untuk referensinya, kasus-kasus itu menjadi lampirannya, keren. Misalnya Studi Kasus dalam Pendidikan di SMP, pendekatan terori dan praktik.

Pertanyaan 15: Mukminin dari Lamongan
Bagaimana tips menulis panjenengan kok bisa menulis dengan mengalir begitu saja dan panjang sekali. Mohon penjelasan.
Jawaban:
Pak Mukminin Lamongan, saya juga masih belajar pak. seperti disampaikan di atas belajar, belajar dan belajar.... jangan nyerah, tapi jangan diaksa juga bisa spaneng. Pelan tapi sampai dan jangan ingin cepat jadi tulisan.

Pertanyaan 16: Rachmi H dari SMKN 1 Tegal Sari - BWI
Dalam menulis selain menggunakan bahasa baku yang baik dan benar apakah diperbolehkan juga menggunakan istilah-istilah kata-kata yang unik/nyeleneh misalnya Mtr nwn.
Jawaban:
Untuk pertanyaan Rachmi H, kalau menulis resmi sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia standar, kalau yang ngga standar di WA dengan teman yang sdh fmiliar. Mtr bisa dibaca motor atau matur atau muter, nah...jadi bingung apalagi bahasa kita ada ratusan yang setiap kata tidak sama untuk setiap daerah

Pertanyaan 17: Muh. Said dari Makassar.
Berapa lama mengumpulkan konsep atau ide suatu tulisan untuk dijadikan satu buku menurut pangalaman bapak.
Jawaban:
Pa Said, tergantung kita pak, kalau saya ada yang satu tahun ada juga yag 4 tahun. bisa mengambil momen-momen penting sehingga buku kita pas dan diperlukan orang.

Pertanyaan 18: Pak Etik Nurinto dari Kabupaten Pemalang
Untuk menjadi penulis Perlu kreatifitas dan kualitas agar tulisan kita bisa diterima oleh media baik online maupun cetak. Apa kiat-kiat khusus untuk menumbuhkan kreatifitas agar tulisan berkualitas?.
Jawaban:
Pa Etik, untuk menimbulkan kreativitas kita memang harus baca juga tulisan orang lain dan mencari literatur pendukung baik text book maupun dari internet. Kemudian kita ramu sesuai dengan kemampuan kita dan gaya menulis kita. Insya allah pa Etik bisa. Jangan kalah sebelum mencoba.

Pertanyaan 19: Dayu Sastrika dari Bali
Adakah tehnik khusus atau trik-trik merangkai suatu kalimat untuk menulis, saya kadang merangkai kata-kata bermasalah, misalnya membuat PTK
Jawaban:
Pak Dayu Sastrika..... trik merngkai suatu kalimat, sesuai kaidah dasar bahasa Indonesia, ada SPO dan adanya keterpaduan dan keruntutan kalimat satu dengan yang lain. Hindari membuat paragraf panjang apalagi sampai satu halaman. Idealnya dalam 1 halaman ada minimal 2 sd 4 paragraf. sehingga pembaca tidak lelah. Dicoba terus dan terus di coba lama-lama bapak terbiasa. Sukses selalu pak Dayu, dari pulau dewata

Pertanyaan 20: Astuti dari Yogyakarta
Tahun ini saya menang sebagai kepala sekolah berprestasi juara 3 di Kota Yogyakarta. Saya agak kesulitan menulis karya ilmiah. Mungkin bapak punya tehnik bagaimana cara mengembangkan sebuah karya ilmiah.
Jawaban:
Selamat bu Astuti, keren sudah juara 3. Ada kiat sederhana untuk meningkatkan kualitas tulisan kita, yaitu dengan membaca juara 1 tingkat nasional atau provinsi di Indoesia, nanti juga menjadi lebih bagus. Sekali lagi selamat dan kalau bisa adan keunikan atau ke khasan yang baru dari tulisan yang diangkat ini menjadi daya tarik Juri.

Pertanyaan 21: Andy Muhtadin dari Babel
  1. Agar tetap percaya diri dalam berkarya menulis bagi tips-tipsnya kepada kami pemula ini?
  2. Berapa lama Dr. Uswadin belajar menulis hingga dapat di terima pembaca khususnya penerbit?
Jawaban:
Pa Andi di Babel, lumayan lama pa. Kita latihan di blog sendiri saja, kalau di blog sendiri langsung di muat karena redaksinya kita. Untuk percaya diri sudah dijawab di pertanyaan sebelumnya, tetap belajar, belajar dan belajar menulis. Jika terbiasa akan jadi nikmat
 
Pertanyaan 22: Iez dari Lumajng
Menurut pengalaman bapak selama mencoba menulis berapa lama bapak gagal dalam menulis terutama yang diinginkan di media massa
Jawaban:
Gagal pernah, waktu masih mengirimkan tulisan pakai kertas belum email, sudah modal ngetik, prangko, ya karena belum pernah nembus, sementara ada teman yang sudah bisa tembus. Tetap berusaha, dan Allah akan menghargai usaha kita dari jalan yang tidak disangka sangka

Pertanyaan 23: Sri indayani dari Lamongan.
Dari keempat langkah untuk dapat menulis dengan baik, yang masih menjadi kendala bagi saya yang pertama menemukan ide, yang kedua merasa kesulitan untuk membuat kata-kata atau kalimat apalagi mengembangkan sampai panjang seperti yang dicontoh. Bagaimana cara mengatasi kendala yang saya alami tersebut pak?
Jawaban:
Bu Sri Indayani, ya kadang ide datang nya ngga diduga, makanya pada saat muncul ide, tulis saja poinnya di buku atau kertas biar ga hilang atau lupa, yang kedua dalam merangkai kalimat bisa dibantu dengan mengutip pendapat atau dari kitab suci atau dari teori, nah kita bisa kembangkan. Usahakan ada keruntutan atau kekoherensian antar kalimat, insya allah enak dibaca. Jangan menyerah padaa saatnya kita akan tersenyum dengan tulisan kita.

Pertanyaan 24: Alfi Nuazah dari SMA NEGERI 1 LECES.
Bagaimana mengatasi writting block atau tiba-tiba ide kita macet ketika menulis?
Jawaban:
Bu alfi Nuazah, jawaban saya sudah ada di pertanyaan sebelumnya. inti kalau menghadapi kesulitan sehingga kita mandeg atau berhenti, sebaiknya berhenti duu. Tinggalkan dan kita rileks, bisa satu jam atau beberapa hari, setelah ada ide lagi bisa kita lanjutkan. Jangan memaksakan menulis kalau sudah mentok, bisa spaneng. pakai terori lmain layangan bisa juga. kadang-kadang kendor dan kadang kenceng sesuai kondisi angin. semoga bisa menjawab. Tetap semangat

Pertanyaan 25: Elly Mahayani
materi yang sangat menarik, Belajar, belajar dan belajar menulis, bagaimana caranya menulis agar terhindar dari plagiarisme, karena terkadang ide yang kita miliki ada unsur kemiripan dengan ide orang lain.
Jawaban:
Ibu Elly, sejujurnya tidak ada yang 100% murni pemikiran kita. Jadi kalau pendapat kita sama dengan orang lain sangat mungkin, tapi kalau apa yang ditulis orang kemudian sama persis dan dianggap diklaim tulisan kita maka itu plagiarism, oleh karena itu kita harus mencantumkan sumbernya jika mengutip pendapat orang lain. Dalam notasi ilmiah ini sudah diajarkan

Pertenyaan 26: Suyatno dan Lamongan Jawa Timur
Bagaimana strategi menulis karya fiksi. Saya tiap mencoba untuk menulis karya fiksi tidak berlanjut.
Jawaban:
Pak Suyatno, menulis fiksi memnag lumayan berat, karena perlu imajinasi yang tinggi, saya sendiri belum bisa. Saran saya bapak baca-baca dan pelajari karya fiksi yang populer nanti bapak akan dapat pelajaran berharga. Dan jangan menyerah, biasanya kalau ada tantangan akan menghasilkan hal yang bagus jika kita tetap melanjutkan ikhtiar kita. Pelaut ulung bukan lahir dari laut yang tenang gelombangnya.

Pertanyaan 27: Suyatno dari Lamongan Jawa Timur
Mohon kiat dan trik agar kita cepat dalam menulis, Alhamdulillah saya sudah menulis 1 buku dengan topik Balanced Score Card. Buku ini merupakan hasil penelitian Tesis yang saya tulis kemudian saya jadikan buku, prosesnya satu tahun lebih, padahal tinggal edit materi sudah ada tapi jadinya lama sekali, membaca tulisan bapak di group tadi kelihatannya bapak btuh waktu tidak terlalu lama dalam menyelesaikannya mohon trik dan tipsnya Bapak.
Jawaban:
Wah keren pak Suyatno satu tahun jadi buku, saya ada yang 4 tahun baru jadi buku. Apalagi dari tesiss bapak. Keren sekali pak, tetap lanjutkan..


Sekian dan mohon maaf apabila masih belum puas atas materi dan jawaban dari pertanyaan, selamat berbuka dan jangan menyerah untuk bisa menulis sebagaimana kita kecil tidak takut jatuh saat belajar berjalan. Semoga Bapak IBu semua sukses, amiiin ya rabbal alamiiin
Terima kasih pak uswadin. Semoga semakin bertambah ilmunya dan sehat selalu. Aamiin.



Rosmalinda Aziz
SMPN 2 Kundur Barat
Karimun, Kepri


No comments:

Post a Comment