Cerpenting dari 6 benda

1.  Benda: Pintu, guling, kasur, selimut, lampu, dan bantal.

Gubrak?. Bunyi pintu kamar didorong paksa oleh anakku. Sontak ku terkejut dari tidur lelapku. "Ada apa nak?." Kataku. "Bunda, gerotora Hana ga ada?." Serunya sambil menahan tangisnya.

Aku pun beranjak dari kasur, sebelumnya ku sibak selimut yang ku gunakan untuk segera mencari gerotora, guling kesayangan anakku. Ku tuju kamar tidurnya dengan menghidupkan lampu agar ruang kamarnya terang. Pencarianku terhenti pada sudut meja belajar tempat timbunan boneka yang dimainnya siang tadi.

Begitu melihat gerotora, ku berikan padanya. Terpancar senyum bahagia dari wajah anakku. Masalah selesai, ku lanjutkan mimpi ku dengan meletakkan kembali kepala ini pada bantal yang sempat ku tinggal tadi.

2. Benda: Bunga, pot, tanah bakar, air, skop kecil, dan ember

Kebiasaan pagiku selama bencana covid 19 setelah membereskan dalam rumah adalah bercocok tanam. Inilah kesempatanku untuk bertegur sapa dengan bunga yang sudah lama tidak tersentuh oleh tangan ku. Ku lihat bunga kemboja teringat oleh ku perkataan seseorang yang sudah dianggap sebagai adikku. "Kak bunga kemboja ini dibongkar aja, karena dibawahnya pasti sudah memiliki bonggol yang besar. Kemudian letak batu dibagian bawahnya agar bonggolnya kelihatan. Karena bunga kemboja ini letak cantiknya pada bonggol." Mengingat itu ku ambil scop mini untuk membokar tanah yang menimbuni bonggol bunga kemboja itu.

Ku keluarkan tanah dan ku cabut bunga kemboja ternyata benar kata adikku bonggolnya sudah besar dan cantik kalau ditampilkan keluar dari tanah itu. Setelah dibongkar, gunting akar-akar kecil dan kembali dimasukkan pada pot semula dan tak lupa menambah batu agar bonggolnya bisa lebih tinggi seperti anjuran adikku. Tujuan nya selain menaikkan bonggol bunga kepermukaan juga agar tidak menggunakan tanah bakar yang terlalu banyak.

Alhamdulillah kini bonggol dari bunga kembojaku sudah tampak dipermukaan pot. Kusirami air yang sudah tertampung di dalam ember yang terletak di bawah kran samping rumah.

Rosmalinda Aziz
SMPN 2 Kundur Barat
Karimun, Kepri