Proses Menulis dan Menerbitkan Buku Berkualitas Ke Penerbit Mayor
Bersama:
Akbar Zainudin
Man Jadda Wajada adalah buku best seller yang dibuat oleh seorang penulis yang berasal dari Banyumas, Jawa Tengah. Dia adalah Akbar Zainudin, MM, MJW. Kelahiran 7 Februari 1973. Beliau adalah seorang
trainer dan motivator nasional. Dari buku-buku yang ditulisnya, beliau sudah keliling 33 Kota di Indonesia dan mancanegara . Saat ini ada 13 buku sudah ditulisnya.
Pertemuan ketujuh ini membahas tentang Proses Menulis dan Menerbitkan Buku Berkualitas Ke Penerbit Mayor. Diawali dengan mengunjungi link YouTobe https://youtu.be/Pvq2dqyWNcq yang beliau berikan, ada beberapa langkah dalam menulis buku yang ia singkat dengan TOJTRP. Apa itu TOJTRP?. Mari kita lihat penjabarannya.
- T adalah Tema
- O adalah Outline
- J adalah Jadwal
- T adalah Tulis
- R adalah Revisi
- P adalah Penerbit
Tentukan tema tulisan karena tema akan menjadi garis/benang merah dari keseluruhan tulisan kita. Setiap buku harus punya tema besar, baik itu buku fiksi maupun non fiksi.
Outline/Daftar Isi adalah gambaran besar dalam menulis akan seperti apa buku itu. Gunanya outline agar tulisan kita terarah, bisa buat jadwal dan target, menghindari "ngeblank" pada saat
menulis, dan agar bukunya selesai.Outline untuk naskah Non Fiksi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: Pertama opening/pendahuluan. berisi latar belakang, tujuan dan juga maksud penulisan. Kedua Isi naskah. biasanya berisi teori-teori, peristiwa aktual, analisis terhadap peristiwa. How To (Tips and Trick) dan Ketiga Kesimpulan dan penutup. Sedangkan untuk naskah Fiksi yang perlu diperhatikan adalah tokoh, karakter tiap tokoh, alur atau plot cerita serta klimaks dan ending cerita.
Jadwal merupakan rahasia buku itu selesai atau tidak. Disiplin menulis sesuai jadwal yang dibuat menentukan siapnya buku itu. Dengan membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi
dari hasil tulisan kita.
Tuliskan sesuai dengan outline dan jadwal yang sudah dibuat. Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.
Revisi dilakukan setelah semua draf itu selesai dibuat. Hal yang perlu direvisi adalah data dan informasi yang kurang, tata bahasa, gaya tulisan, dan judul. Buatlah judul yang menarik, sederhana dan
buat orang ingin tahu.
Selesaikan naskah kita baru serahkan ke penerbit. Yang menjadi pertimbangan penerbit paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca. Semakin besar kebutuhan
masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar. Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.
Setelah kita mengikuti langkah-langkah menulis tersebut kirimlah naskah berupa hardcopy dan softcopy dalam bentuk CD atau FlashDisk. Dalam waktu 3 bulan kita akan mengetahui diterima atau tidaknya naskah kita
tersebut. Seandainya naskah kita tidak diterima penerbit ada kemungkinan naskah kita dikembalikan ataupun tidak. Tetapi semuanya akan diberitahukan baik lewat email ataupun telepon. Kalau naskah ditolak, diperbaiki saja. Lalu
kirimkan ke penerbit yang sama atau ke penerbit lain. Yang menjadi pertimbangan apabila naskah kita tidak diterima yang menjadi partimbangan utama, biasanya penerbit melihat tidak cukup segmen pembelinya. Artinya secara bisnis
tidak menguntungkan. Atau, pembaca ada, tetapi naskah kita dirasa tidak cukup menarik pembaca untuk membeli. Jadi intinya pertimbangan penerbit yang paling utama adalah BISNIS, bukan laku atau tidaknya. Kita tidak perlu membayar
ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual. Agar tulisan kita bisa diterbitkan, judul harus menarik (Provokatif, jelas, tegas, sederhana). Biasanyajudul terdiri
dari 3 kata. Kalau banyak untuk sub judul.
Menulis adalah suatu keterampilan. Semakin sering dilatih, akan semakin enak dibaca orang. Untuk itu banyak-banyak berlatih. Luangkan waktu setiap hari sekitar 30-60 menit. Lawan kendala utama yaitu MALAS.
Kiat-kiat agar rasa malas hilang buat target, buat jadwal harian jam berapa menulis, jangan menunda dan paksakan. Harus ada waktu yang dikorbankan untuk dialokasikan menulis. Kapan saja boleh, bisa pagi, siang atau malam.
Yang penting konsisten SETIAP HARI. Dan mulai hari ini, hilangkan kata tapi. Kalau masih ada kata tapi, berarti masih jauh. Untuk itu Menulis dan membaca adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. harus banyak membaca kalau
ingin tulisannya bagus. Dengan banyak membaca, kita bisa lebih banyak perbendaharaan kata. Pak Akbar menutup materi dengan kata-kata motivasi.
Teruslah berlatih menulis, menulis dan menulis
Berdisiplin saja setiap hari, nanti tau-tau tulisan kita akan banyak
Akan lebih baik dan tau-tau jadi buku
Terima kasih Pak Akbar atas pembelajaran yang berharga hari ini. Sehingga saya menjadi terinspirasi dan termotivasi untuk terus menulis dan menulis.
Rosmalinda Aziz
SMPN 2 Kundur Barat
Karimun, Kepri
Mntap banget
ReplyDeleteTerima kasih ya say
DeleteKeren euy.
ReplyDeletehttps://yuyundwimulyani.blogspot.com/2020/04/man-jadda-wajada-5-april-2020-pukul.html
Terima kasih ibu
Deletejoss..plit komplit...
ReplyDeletekunjungi
https://muhammadtaufiq1969.blogspot.com/?=1
Masih sederhana kok bu. Btw terima kasih ya
Delete