Friday, April 17, 2020


Mengajar Gaya Motivator
Bersama:
Aris Ahmad Jaya



Semakin kesini kuliah online ini semakin luar biasa seperti kuliah malam ini sangat luar biasa dan mengena sekali bagi saya karena pembahasannya merupakan keadaan yang nyata kita alami sebagai guru dengan berbagai perubahan sikap, tingkah laku dan pola pikir dari berbagai karakter anak. Materi luar biasa ini disampaikan oleh Bapak Aris Ahmad Jaya. Beliau lahir di Pati, 23 Februari 1974. Pernah diterima di dua universitas ternama di Indonesia tanpa tes yaitu di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Gajah Mada (UGM). Beliau merupakan seorang motivator sekolah-sekolah unggul di Indonesia, selain menjadi seorang motivator beliau juga sebagai coach dan konsultan bagi sekolah-sekolah unggul di Indonesia untuk menemukan kekhasan dan kekhususan. Sudah lebih dari 15 tahun beliau menjadi motivator untuk beberapa sekolah unggul di Indonesia. 

Aris Ahmad Jaya juga merupakan pendiri sekaligus CEO SUGESTI MOTIVATINDO yang bergerak di bidang motivasi dan konsultan bagi sekolah-sekolah unggul di Indonesia serta lembaga-lembaga baik pemerintahan maupun swasta yang ada di Indonesia. Ingin mengetahui tentang beliau bisa mengunjugi blognya disini.

Pembelajaran kali ini membahas tentang Mengajar Gaya Motivator yang dilakukan dengan menampilkan beberapa slide dan audio. Diawal pembelajar beliau mengucapkan salam dan memperkenalkan diri serta menyampaikan harapan beliau agar kita mempunyai seni untuk dicintai dan dirindukan oleh anak didik kita sehingga pembelajaran jadi lebih menarik.

Berdasarkan niat seseorang menjadi guru menurut Aris Ahmad Jaya terbagi menjadi dua yaitu guru betulan dan guru kebetulan.

Guru betulan adalah guru yang sejak awal ingin menjadi seorang pendidik. Guru yang diidamkan, guru yang memiliki energi untuk mengajar, bertemu dengan siswa dan menularkan keilmuan kepada anak didiknya. Namun ternyata sebagian guru yang ia temukan banyak guru yang kebetulan. yaitu kebetulan ada lowongan menjadi pengajar maka ia menjadi guru, kebetulan lulus dari universitas sambil menunggu pekerjaan dia melamar jadi guru dan kebetulan diterima dan akhirnya dia menjadi guru. dan banyak lagi kebetulan kebetulan lainnya. Beliau juga mengatakan apakah guru kebetulan itu salah? Salah kalau kebetulannya terus menerus dan tidak mau belajar. Namun kadang-kadang guru kebetulan pun akan jadi guru betulan ketika dia mau belajar, mau mengerti bahwa ini bagian dari sebuah proses yang akan dihadapi bahkan kadang guru kebetulan jadi guru mencintai,dicintai, dan dirindukan anak didiknya. Karena dia menyadari ini bagian dari sebuah proses baik yang harus dijalani.

Apakah guru betulan atau kebetulan itu masalah?
Menurut beliau tidak masalah. Yang jadi masalah adalah ketika kita tidak bisa menerima profesi sebagai seorang guru. Mau itu kita guru betulan atau kebetulan buahnya akan manis jika ia mencintai profesinya. Alangkah menyedihkan guru betulan tapi dalam mengajar asal-asalan dan menyesali jadi guru.

Menurut Aris Ahmad Jaya, berdasarkan kinerja ada 3 tipe guru: Pertama guru nyasar, yaitu guru yang tidak punya tujuan, tidak punya arah dan juga menyesatkan. Mengapa? Murid-murid bisa membenci pembelajaran karena guru nyasar ini tidak berenergi, tidak punya target dan guru yang membuat jam dinding bergerak sedemikian lambat karena murid jenuh. Jadi guru nyasar lebih baik mengundurkan diri jadi guru dari pada banyak korban-korban yang tidak menyukai apa yang disampaikan. Kedua guru bayar, guru ini adalah guru yang energinya terkait dengan finansial. Guru yang bekerja karena ada gaji. Sebatas dia bekerja karena ada finansial yang diperolah. Guru bayar ini kadang-kadang mengajar berdasarkan energi uang. Guru semacam ini adalah guru yang tidak konsisten. Kadang ketika tanggal muda wajah cerah dan bersemangat karena ada finansial cukup. Namun kadang wajah yang menyedihkan dan tidak bersemangat karena merasa pekerjaan ini tidak menjanjikan, tidak bisa memenuhi kebutuhannya. Guru bayar seperti guru ON/OFF kadang bersemangat dan kadang menyedihkan. Ketiga guru sadar, guru ini adalah guru yang kehadirannya menjadikan murid-murid mencintainya, mencintai pelajarannya, dan mencintai kehidupan karena apapun yang keluar dari mulut guru sadar adalah kata-kata yang mampu menyadarkan. Pembelajaran menjadi menyenangkan, keilmuan menjadi mengasikkan, kehadirannya menjadi kehadiran yang menyenangkan dan kepergiannya menjadi kepergian yang dirindukan. Jadi mengajar gaya motivator adalah sebuah teknik agar kita menjadi guru sadar karena profesi guru itu adalah profesi mulia. Profesi yang mengantarkan murid-murid mendapatkan kepahaman keilmuan yang baik dan benar. Sehingga mereka bisa menghadapi permasalahan dalam kehidupan karena guru sadar adalah konektor kebaikan, konektor keilmuan, dan guru sadar yang menyadari murid-murid ini akan menjadi amal jariahnya kelak.

Bagaimana peran guru sesungguhnya?
Menurut Aris ahmad Jaya, peran guru sesungguhnya ada 4 yaitu: pertama mengajar. Jika guru berperan sebagai peran pertama akan kalah dari pola belajar saat ini. Karena guru peran pertama ini tugasnya hanya memindahkan keilmuannya kepada muridnya. Sedangkan untuk saat ini belajar bisa dilakukan melalui online. Peran kedua mendidik. Guru yang berperan mendidik adalah guru idola, guru yang diteladani dan guru yang dirindukan. Jika guru masuk pada peran mendidik maka guru bisa memasukkan nilai-nilai, norma-norma baik yang bisa dijalankan anak didik dalam keseharian, kedisiplinan, kejujuran, bisa dipercaya, berbagi, bekerja sama, berkomunikasi, menolong, membagi dan lain-lain. Jika guru yang mampu mendidik akan menjadi guru yang menginspirasi. Karena apa yang kita didik akan menjadi inspirasi bagi anak didik. Inilah masuk pada peran ketiga menginspirasi. Ketika guru menunjukkan energi, keteladanan maka guru tersebut berperan sebagai guru inspirasi dan akhirnya guru dapat menggerakkan anak didiknya seperti yang diharapkan. Guru tersebut sudah berperan pada paran keempat yaitu menggerakkan. Jadi guru yang berperan mendidik secara tidak langsung menjadi guru yang menginspirasi dan menggerakkan anak didiknya. Sesuai dengan kata guru itu berasal dari kata GUGU dan DITIRU.


Ada 3 langkah yang bisa di praktekkan untuk mengajar gaya motivator
  1. Jadilah guru yang menarik dan menyenangkan. Dengan pola sederhana guru yang menarik dimulai dari apa yang terlihat dan guru menyenangkan dimulai dari apa yang dirasa. Ketika pandangan pertama murid sudah suka, sudah nyaman dengan guru berarti guru tersebut sudah masuk ke daya tarik. Untuk menarik kita harus berpenampilan menarik untuk layak diperhatikan. Bukan hanya didalam kelas tapi juga diluar kelas. Untuk kita ketahui di dalam pikiran anak didik ada dua pintu yaitu pintu mengizinkan dan pintu tidak mengizinkan. Pintu terbuka adalah manakala anak didik mengizinkan guru sedangkan pintu tertutup adalah manakala anak didik tidak mengizinkan guru. Sebelum anak didik menerima materi apapun syarat pertama adalah anak harus menerima kita sebagai guru. Agar mereka mau menerima kita syaratnya mereka mengizinkan kita. Sesungguhnya untuk di izin kita harus menjadi pribadi yang menyenangkan. Agar jadi pribadi yang menyenangkan kita harus mampu memahami bahwa mereka orang yang berbeda dengan kita. Kita harus mampu mengubah DI menjadi Me, yaitu dihargai menjadi menghargai, dilayani menjadi melayani.
  2. Tips agar murid membuka pintu mengizinkan adalah dengan cara berikut: 1). Masuk kelas dalam kondisi senyum, 2). Salam dengan sapa berbeda dari biasanya, 3). Berikan apresiasi, seperti simulasi-simulasi sederhana berupa game (game tepuk, tebak-tebakan, bernyanyi bersama-sama, dan lain-lain), 4). Tangkap basah kebaikan tempa besi selagi panas artinya apresiasi prosesnya, apresiasilah anak didik tidak menunggu sampai kenaikan kelas. Karena besi susah ditempa apabila dingin bahkan lebih mudah ditempa apabila panas. Apresiasi yang diberikan bisa secara personal maupun massal. Ketika kita mudah mengapresiasi maka sesungguhnya kita mudah diterima.
  3. Temukan titik lebihnya, dan motivasilah mereka melalui titik lebih yang mereka punya, temukan nilai unggulnya dan mulailah masuk melalui nilai unggul yang bersangkutan. Temukan nilai tambah dan masuklah nilai tambah mereka. Artinya memberi kesempatan kepada anak didik untuk unggul di bidangnya.
  4. Tips agar menemukan kehebatan nilai tambah putra-putri didik agar guru diterima, diizinkan dan dirindukan yaitu; 1). Memberi kesempatan untuk menjadi duta sekolah tujuan bahwa mereka berharga, bernilai bukan untuk juara. 2). Libatkan mereka menjadi bagian dari permain bukan sekedar menjadi penonton. Jadikan mereka menjadi sejarah bukan bercerita. Misalnya memberi kesempatan mereka mengeluarkan ide dan gagasan. dan ide gagasan tersebut dilaksanakan mereka akan menjadi bagian sejarah atau pelaku bukan sebagai penonton.
  5. Berikan label positif. Label positif bisa diberikan secara umum di dalam kelas atau pun secara personal. Contohnya: Saya senang mengajar di kelas ini karena kalian berenergi dan bersemangat. 

Begitu luar biasa materi kali ini yang saya rasakan. Sehingga hati ini bertanya pada diri sendiri.

Apakah aku guru yang dirindukan dan diizinkan kehadirannya?
Apakah aku guru yang dinantikan?
Apakah aku guru yang menarik dan menyenangkan?
Apakah aku guru betulan atau hanya kebetulan?
Hanya siswa/i ku yang bisa menjawabnya.

Yuk, mari kita menjadi guru sadar yang datangnya menyenangkan dan pulangnya dirindukan dari detik awal hinga bel berbunyi. Terima kasih Pak Aris atas pencerahannya. Semoga kami para guru bisa menjadi guru sadar yang berperan sebagai pendidik yang menginpirasi dan mengerakkan anak didik serta memberi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak didik kami. Sehingga nantinya semua itu menjadi tauladan untuk anak didik dan amal jariah kami.



Rosmalinda Aziz
SMPN 2 Kundur Barat
Karimun, Kepri






4 comments: