Sunday, April 19, 2020

Guru Menulis dan Berprestasi
Bersama:
Sigit Suryono


Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd, guru IPA SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia. Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976. Aktifitas beliau saat ini sebagai Sekretaris Komunitas Rumah Belajar Kemdiknas, Ketua MGMP SMP Kabupaten  Gunungkidul, TIM Pengembang TIK Kabupaten Gunungkidul, TIM Pengembang TIK Propinsi DIY, dan banyak lagi yang lainnya. Berbagai prestasi yang ia peroleh. Salah satunya Penerima Anugrah Gubenur DIY tahun 2018 atas prestasi sebagai Duta Rumah Belajar Terinovatif tahun 2018. Untuk lebih detailnya bisa mengunjugi webnya disini

Pembelajaran kali ini, judul materinya "Guru menulis dan Berprestasi." Berawal dari mengucapkan salam, narasumber berbagi pengalaman berkaitan dengan keberhasilannya menjadi juara 1 guru berprestasi SMP tingkat nasional tahun 2015 maupun sebagai duta rumah belajar tahun 2018, dan prestasi yang lain yang menjadi profokator untuk bisa mencapai hal tersebut. 

Pengalaman Sigit Suryono meraih juara 1 Guru berprestasi tingkat Nasional pada Tahun 2015.
Untuk mencapai kejuaran tersebut beliau sebenarnya mulai menyiapkan diri sejak awal. Beliau bekerja di SMP Negeri 1 Wonosari. Tepatnya pada saat itu masih CPNS diminta untuk mengikuti kegiatan seleksi simposium tingkat Propinsi  DIY tahun 2006. Melihat ada peluang yang rekam dari senior-senior beliau saat pelaksanaan simposium tersebut yaitu banyak dari peserta simposium yang ahli dalam penelitian namun belum banyak yang menguasai TIK, sedangkan teman-teman yang menguasai TIK banyak yang tidak mau melakukan penelitian bahkan malas menulis laporan. Simposium pada waktu itu diikuti oleh semua ketua MGMP SMP maupun pengurus. Hampir semua bidang study yang ada di propinsi DIY dan setiap Kabupaten wajib untuk mengirimkan peserta dalam kegiatan tersebut. Itu sebagai sebuah tantangan dan peluang bagi beliau untuk mempromosikan diri kepada para senior. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2006 sudah menyelesaikan S2 untuk jurusan Teknologi Pembelajaran (walaupun harus kuliah 11 tahun karena S1 hampir DO 7 tahun ditambah langsung S2 3,3 tahun itulah senjata yang handal bagi beliau).

Beliau juga mengalami kegagalan-kegagalan di awal ikut lomba di tingkat nasional karena pada saat pemaparan sering melakukan presentasi yang keluar jalur bukan pada pokok media atau penelitian yang dibuat, misalnya (siapa ia, prestasi apa yang miliki, membanggakan organisasi, sekolah, maupun yang lainnya sehingga keluar jalur dari presentasi yang seharusnya ia harus fokus pada media yang dipresentasikan). Itu penting sekali karena ia pernah gagal di ajang inobel tahun 2009 saat itu kehabisan waktu karena hanya menceritakan siapa ia, dan lain-lain yang akhirnya harusnya dari teman-teman peserta pada saat itu menilai ia bisa masuk 3 besar ternyata tidak masuk. Itu merupakan pengalaman pahit yang beliau rasakan.

Bagaimana seorang Sigit Suryono bisa jadi juara guru berprestasi tingkat nasional tahun 2015
Keberhasilan awal yang ia rasakan adalah: 1). Pendidikan amat penting saat akan terjun ke dunia kerja. 2). Pemilihan jurusan S2 yang tidak linier pada saat itu karena pingin punya keahlian yang belum banyak dimiliki oleh teman-teman di dunia pendidikan pada saat itu. Dari simposium tersebut beliau mulai diminta untuk mengajar Powerpoint, flash, blog, dan lain-lain dari sekolah-sekolah di wilayah kabapaten gunungkidul, lintas mgmp, dan juga diminta untuk menjadi trainer kegiatan di tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi. Kemudian ajang lomba mulai di jajaki, kegagalan setiap mengirimkan karya, dan proposal berkali-kali. Namun pantang menyerah terus mencari informasi lomba lewat web maupun blog tentang info lomba. Jangan tunggu informasi dari dinas karena pasti akan terlambat. Kegagalan-kegagalan yang ada di depan mata saat lomba, bahkan karya terbaik yang dibuatnya pun masih kalah dalam lomba pada hal pada saat itu karya yang dibuat lebih baik dari karya peserta lomba lain? Menurutnya "Inilah masalah baru bagi pemain lomba"
Oleh karena itu beliau riset kenapa selalu kalah. Beliau renungkan akhirnya mulai tahun 2009 sudah mulai mencicipi hasil kejuaran dari tingkat kabupaten, regional, maupun propinsi, namun di tingkat nasional selalu kalah dalam 6 kali berhasil menjadi finasil lomba tingkat nasional.

Persiapan yang dilakukan Sigit Suryono
Saat benar-benar ingin mengikuti lomba tingkat nasional maka kita harus melakukan: 1). Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya yang akan kita ikut lombakan (kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak), 2). Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya yang instan artinya karya yang kita buat tidak maksimal karena hanya membuat karya saat akan ada lomba, namun siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang di dalamnya ada jiwa dan ruh kita, semangat kita. 3). Jika kita lolos ke nasional perlu di lihat kembali apa sih yang akan dinilai saat kita mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat kita mengikuti suatu lomba), 4). Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba, 5). saat presentasi lomba fokus pada materi yang akan kita sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita siapkan karena akan banyak memakan waktu.

Tips Sigit Suryono mengikuti gupres
Cari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi pada tahun penyelenggaraan dilaksanakan jika belum keluar pedomannya dapat menggunakan pedoman pada tahun sebelumnya.

  1. Cermati isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.
  2. Buat portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi. kumpulkan semua karya bapak ibu guru yang sudah dibuat selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dll, diligalisir oleh atasan langsung.Untuk tahun 2015 syarat portofolio kita adalah 8 tahun. Itu hal yang menantang bagi peserta gupres maka penting untuk mengarsipkan semua kegiatan yang pernah kita lakukan dari tahun ke tahun ( alhamdulillah karena pengalaman tahun 2006 tersebut beliau masih memiliki semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang saya ikuti, foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang lain selama 8 tahun tersebut hampir semuanya lengkap sehingga memudahkan untuk menyusun portofolio tersebut).
  3. Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional.[ karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll] jangan lupa buat presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.
  4. Buat makalah evaluasi diri mengapa saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. [ jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat].
  5. Persiapkan video pembelajaran untuk satu tatap muka yang mencerminkan proses pembelajaran yang benar sesuai dengan rpp yang kita buat. [ syarat yang maju ke tingkat nasional].
Setelah itu semua siap maka hal yang kita lakukan adalah melalui tahapan-tahapan seleksi guru berprestasi dari tingkat kabupaten sampai nasional yaitu:

Kegiatan penilaian di masing-masing jenjang seperti yang sudah saya ikuti pada tahun 2015 meliputi:
Lomba Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul:

  1. Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional
  2. Test Wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Prefesional, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Kepribadian.
  3. Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.
Lomba Guru Berprestasi Tingkat Propinsi DIY

  1. Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
  2. Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
  3. Psikotest
  4. Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.
Lomba Guru Berprestasi Tingkat Nasional

  1. Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
  2. Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
  3. Psikotest
  4. Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.
Beliau juga memberi contoh portofolia gupres yang ia gunaka pada lomba gupres tahun 2015.  silakan lihat disini

Apa yang dinilai pada saat presentasi karya?
Pertama, nilai  paling utama yang dinilai saat presentasi adalah penguasaan pada karya kita itu sendiri. Kebanyakan kita gagal saat presentasi karena kita kurang menguasai karya kita secara detail baik dalam file presentasinya maupuan laporan yang kita buat. Hal ini bisa terjadi dikarenakan kita merasa bahwa kita sudah menguasai karya yang kita buat sendiri tanpa di baca ulang, tanpa dipahami ulang. Maka saat akan presentasi jauh hari ia sudah membaca berulang-ulang dan juga mencoba mempresentasikan secara tepat dan durasi waktu yang kita butuhkan kita mempraktekkan juga presentasi yang akan kita lakukan secara berulang ulang untuk menghindari noise "gangguan" baik dari diri sendiri misal nerves dan kurang siap, maupun dari alat yang kita gunakan untuk presentasi seperti file error, laptop bermasalah, listrik mati dll"). Kedua, perlu memperhatikan pertanyaan yang di ajukan oleh juri kita jawab dengan baik jika kita sudah siap.


Bagaimana menyiasati jika persiapan yang kita lakukan ternyata tidak sesuai dengan tema lomba. 
Pasti akan muncul nerves dan mental down. Kalau judul yang kita buat lolos masuk ke tahap selanjutnya untuk dipresentasikan di ajang lomba walaupun temanya salah. Hal ini pernah ia lihat pada temannya. Saat lomba Forum Ilmiah Guru Tingkat Nasional tahun 2013. Temannya salah tema, salah penelitian namun tetap bisa lolos ke nasional. Yang beliau lakukan adalah tetap menyampaikan materi presentasi dengan mantap, fokus dan saat ditanya oleh juri temanya kok tidak sesuai dengan tema lomba, temannya menjawab dengan tenang, dan fokus walaupun tidak juara. Namun intinya kita menguasai betul karya yang kita buat dan kita kerjakan dan berusaha secara maksimal mempresentasikan pada ajang lomba tersebut.

Siapa orang-orang paling berpengaruh di balik prestasi Sigit Suryono? 
Orang yang berpengaruh pada keberhasilannya : 1. Bapak-ibu yang sudah mempercayai untuk belajar terus walaupun hampir gagal (DO), 2. Istri yang terus memotivasi dan mereview penelitan dan karya saya, 3. Keluarga besar sekolah dari KS, Guru dan siswa yang membebaskan untuk selalu bereksprerimen dan berinovasi, dan dinas Dikpora baik propinsi maupun  kabupaten yang memberi kesempatan kepadanya untuk berbagi ilmu.

Menurut beliau gupres sebenarnya bukan pilihan, namun itu semua merupakan rekam jejak selama ia mengajar, berinovasi, dan juga melakukan penelitian. 

Diakhir pembelajaran beliau berpesan
Teruslah belajar, berkolaborasi dan berbagi agar ilmu yang dimiliki bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Bekalilah muridmu sesuai dunianya, karena mereka akan hidup di zaman mereka yang sangat berbeda dengan zamanmu. dan jangan lupa Belajar dimana saja, kapan saja, dengan  siapa saja ("Rumah Belajar"). 
Mari bapak/ibu kita sama-sama membuat rekam jejak di dunia pedidikan ini, yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh anak didik kita dan orang lain.




Rosmalinda Aziz
SMPN 2 Kundur Barat
Karimun, Kepri










































No comments:

Post a Comment